Kedapatan Bawa Sabu, Pengendara Beat Diringkus Polsek Kelayang Inhu

Kedapatan Bawa Sabu, Pengendara Beat Diringkus Polsek Kelayang Inhu

14 November 2020
Tersangka saat diamankan di Polsek Kelayang

Tersangka saat diamankan di Polsek Kelayang

RIAU1.COM - Seorang pengendara sepeda motor jenis Honda Beat harus rela mendekam dalam sel tahanan Polsek Kelayang karena kedapatan membawa dan menyimpan narkoba jenis sabu-sabu.

Penangkapan terhadap tersangka kasus narkoba, RGK alias Atan Datuk (28) warga Desa Sungai Kuning Binio Kecamatan Kelayang dilakukan unit Reskrim Polsek Kelayang, Rabu 11 November 2020  sekitar pukul 00.15 WIB digang blok A Dusun II Sungai Malin Desa Sungai Kuning, Benio Kecamatan Kelayang, Kabupaten Inhu, Riau.

Kapolres Inhu AKBP Efrizal S.IK melaui PS Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran, Sabtu 14 November 2020 pagi membenarkan penangkapan terhadap tersangka kasus narkoba oleh Polsek Kelayang tersebut.

Lebih jelas disampaikan Misran, Selasa 10 November 2020 malam, Kapolsek Kelayang, AKP Osben Samosir SH mengintruksikan Kanit Reskrim Polsek Kelayang, Aipda P Krisdianto Sinaga S.Sos untuk melakukan penyelidikan terkait peredaran narkoba di Kecamatan Kelayang.

Selanjutnya, Kanit Reskrim beserta sejumlah personel turun kelapangan dan mendapat informasi jika di Desa Sungai Kuning Binio kerap terjadi transaksi narkoba.
Unit Reskrim langsung ke desa itu untuk memastikan kebenaran informasi sekaligus penyelidikan.

Benar saja, Rabu dinihari, sekitar pukul 00.15 WIB, terlihat seorang pengendara sepeda motor yang masuk kedalam gang dengan gelagat mencurigakan.

Pengendara sepeda itu langsung dihentikan, ketika digeladah, ditemukan 2 bungkus plastik klep yang diduga sabu-sabu ukuran sedang dan kecil dengan berat kotor 1,32 gram.

"Selain dua paket sabu-sabu, juga diamankan BB lain seperti uang tunai Rp 500 ribu yang diduga hasil penjualan sabu, dua unit handphone, sepeda motor serta BB lainnya," kata Misran.

Setelah mendapatkan BB narkoba, selanjutnya tersangka langsung diamankan ke Polsek Kelayang untuk diproses sekaligus pengembangan karena diduga masih ada tersangka lain yang terlibat.