Jadi Korban Pemerkosaan, Wanita Ini Menulis Surat yang Memilukan Hati Untuk Bayi yang Dibuangnya

Jadi Korban Pemerkosaan, Wanita Ini Menulis Surat yang Memilukan Hati Untuk Bayi yang Dibuangnya

9 Maret 2020
Jadi Korban Pemerkosaan, Wanita Ini Menulis Surat yang Memilukan Hati Untuk Bayi yang Dibuangnya

Jadi Korban Pemerkosaan, Wanita Ini Menulis Surat yang Memilukan Hati Untuk Bayi yang Dibuangnya

RIAU1.COM - Warga desa Paniaran di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, menemukan bayi laki-laki berusia 3 bulan yang ditinggalkan di sebelah rumah di desa itu pada hari Kamis bersama dengan surat dari ibunya, yang mengaku sebagai korban perkosaan.

Seorang warga Paniaran, Marsaulina Nababan, 52, menemukan bayi itu saat dia membuang sampah pada Kamis malam, seperti dilansir kompas.com. Bayi itu menangis dan dibungkus rapi dengan kain. Marsaulina melaporkan temuannya ke polisi.

Juru bicara Kepolisian Tapanuli Utara AKP. Walpon Baringbing mengatakan pada hari Jumat polisi telah menemukan surat di lokasi bayi itu ditemukan, dilaporkan ditulis oleh ibu bayi itu, yang mengatakan dia adalah korban pemerkosaan.

Menyimpulkan dari surat itu, Walpon mengatakan ibu tidak mampu merawat bayi karena kendala keuangan. Surat itu ditulis sebagai berikut:

"Kepada orang-orang yang menemukan bayi ini, saya meminta bantuan kalian untuk merawat bayiku. Saya tidak bisa menjaganya karena aku hidup sendiri. Aku adalah korban perkosaan dari orang jahat yang tidak mau untuk bertanggung jawab atas tindakannya, aku bahkan tidak mengenalnya.

Saya tidak mampu merawat bayi itu karena saya tidak punya pekerjaan. Selain tidak memiliki uang, saya tidak punya tempat tinggal.

Saya ingin memasukkannya ke panti asuhan, tetapi mereka tidak menerimanya karena saya tidak mencatat data pribadi. Saya tidak punya KTP, atau kartu keluarga. Sekali lagi, tolong bantu menjaga anak saya karena saya benar-benar tidak mampu melakukannya. Saya mencintai bayi saya, dan saya tidak ingin dia menderita dengan tinggal bersama saya.

Dia sakit, lihat kepalanya. Dia lahir pada 12 Desember 2019. Namanya Malidan Azka dan dia seorang Muslim. "

Walpon mengatakan bayi itu dalam kondisi sehat dan saat ini sedang dirawat di pusat kesehatan Paniaran. "Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Tapanuli Utara mengenai perawatan bayi di masa depan," katanya, seperti dikutip oleh kompas.com.

 

 

R1/DEVI