Polisi Sebut Pelaku Bom Kartasura Tidak Memiliki Jaringan

Polisi Sebut Pelaku Bom Kartasura Tidak Memiliki Jaringan

5 Juni 2019
Polisi melakukan penjagaan saat penggeledahan rumah pelaku peledakan Pospam Kartasura di dusun Kranggan, Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 4 Juni 2019. Foto: Antara.

Polisi melakukan penjagaan saat penggeledahan rumah pelaku peledakan Pospam Kartasura di dusun Kranggan, Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 4 Juni 2019. Foto: Antara.

RIAU1.COM -Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza menyebut pelaku bom Kartasura terpapar radikalisme melalui aktivitas di media sosial. Dia juga menegaskan bahwa pelaku bernama Rofik Asharudin merupakan pelaku tunggal.

"Dari hasil keterangan, dia tidak memiliki jaringan," katanya dikutip dari Tempo.co, Rabu (5/6/2019).

Menurutnya, polisi juga telah melakukan pendalaman terhadap keterangan yang telah diperoleh. Rofik mendapatkan doktrin radikal sejak lama melalui sosial media.

"Dia sudah melakukan komunikasi dengan Al Baghdadi," katanya.

Pemuda 22 tahun itu lantas berbaiat kepada pentolan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) tersebut di akhir 2018. Komunikasi dengan Al Baghdadi tersebut juga terungkap melalui penelusuran akun sosial media milik pelaku. Usai berbaiat, Rofik menerima beberapa doktrin tentang kekerasan, termasuk informasi mengenai cara-cara membuat bom.

Loading...

Dalam kejadian tersebut, pria pengangguran itu mencoba melakukan bom bunuh diri di pos polisi Kartasura. Saat kejadian, ada empat polisi yang bertugas di dalam pos.

Hanya saja skala ledakan yang cukup kecil tidak berhasil melukai polisi yang bertugas memantau jalur mudik itu. Bahkan, Rofik sendiri juga tidak tewas dalam serangan itu. Kondisinya yang sempat kritis saat ini terus membaik.

Hanya dalam waktu beberapa jam, polisi berhasil mengungkap identitas pelaki, termasuk menggeledah rumahnya. Dalam penggeledahan itu polisi menemukan sejumlah bahan kimia dan rangkaian elektronik.