Program Pembangunan Penyalur BBM Satu Harga Segera Diterapkan di Kepri

Program Pembangunan Penyalur BBM Satu Harga Segera Diterapkan di Kepri

18 Maret 2021
Wagub kepri Marlin saat dialog dengan BPH Migas/pres media

Wagub kepri Marlin saat dialog dengan BPH Migas/pres media

RIAU1.COM -Pemerintah Provinsi Kepri menyambut baik adanya Program Pembangunan Penyalur BBM Satu Harga.
Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur (Wagub) Kepulauan Riau, Hj Marlin Agustina Rudi, pihaknya menyambut baiktersebut dan mendesak agar program tersebut segera direalisasikan. Karena, program ini dinilai menyentuh langsung rakyat banyak terlebih 96 persen wilayah Provinsi Kepulauan Riau merupakan lautan dan hanya empat persen daratan.

”Dengan adanya Program Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga, diharapkan seluruh lapisan masyarakat Kepri dapat menikmati BBM dengan harga yang sama. Kami minta dukungan berbagai pihak dan dorongan dari BPH Migas juga,” kata Wagub Marlin saat menghadiri Video Conference Rapat Koordinasi dan Klarifikasi Teknis Usulan Penambahan Lokasi Tertentu Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga di Ruang Rapat Utama Lt. 4 Kantor Gubernur Kepri, Rabu (17/3).

Untuk tahap pertama, imbuh Marlin, Program BBM 1 Harga rentang tahun 2017-2019, ada 3 Kabupaten yang mendapat program ini yaitu Kabupaten Bintan, Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Kabupaten Natuna. Dari tahap pertama tersebut, sebagian besar terserap untuk nelayan.

“Dengan wilayah kami yang sebagian besar lautan, nelayan kami khususnya dari 3 kabupaten penerima program tahap pertama sangat terbantu, dengan BBM 1 harga ini, biaya operasional, transportasi, dan biaya logistik akan lebih murah,” ujarnya.


Sekdaprov Kepri H TS Arif Fadilah dalam laporannya menyampaikan untuk penambahan lokasi pembangunan penyalur BBM 1 harga Pemprov Kepri mengusulkan untuk menambah 21 Kecamatan dari 5 Kabupaten yaitu Kabupaten Kepulauan Anambas, Bintan, Lingga, Karimun, dan Natuna.

“Dari 5 kriteria yang ditetapkan oleh BPH migas untuk usulan penambahan lokasi, kita sudah memenuhi semua, termasuk adanya mitra pengusaha, dari 21 usulan kecamatan, hanya 4 kecamatan yang belum ada mitra pengusaha, untuk itu kita akan terus mendorong Pemda setempat agar 4 kecamatan ini dapat tetap dimasukkan dalam usulan,” katanya.

Berkaitan dengan tahap pertama program BBM 1 harga tahun 2017-2019, Sekda Arif mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi.

“Dari 6 titik di 3 Kabupaten yang mendapat program tahap pertama, masyarakat sangat antusias, dan terbukti sangat terbantu. Oleh karena itu
Untuk tahap selanjutnya ini Pemkab kembali mengusulkan titik-titik tambahan pembangunan penyalur BBM 1 harga ini di daerah Kepri,” tuturnya.

Kepala Subdit Pengaturan BBM BPH Migas, I Ketut Gede Aryawan dalam paparannya menyampaikan bahwa Program Pembangunan Penyalur BBM 1 harga digagas pemerintah dengan latar belakang masih adanya daerah-daerah khususnya daerah 3T yang belum terdapat penyalur yang mengakibatkan adanya harga BBM diluar harga yang ditetapkan pemerintah.

“Untuk mensukseskan program ini, ada 5 faktor kesiapan yang harus dipenuhi oleh calon lokasi tertentu pembangunan penyalur BBM 1 harga tersebut yaitu Kecamatan tersebut tidak ada penyalur, ada Infrastruktur pendukung, ada calon pengusaha (Mitra, red) yang berminat, faktor keamanan dan prioritas daerah 3T,” pungkasnya. (presmedia)