Daun Sirsak Kering dan Bunga Kelor Kering Diekspor Masyarakat Kepri

Daun Sirsak Kering dan Bunga Kelor Kering Diekspor Masyarakat Kepri

21 Januari 2021
Petugas karantina pertania Tanjungpinang/suryakepri

Petugas karantina pertania Tanjungpinang/suryakepri

RIAU1.COM -TANJUNGPINANG– Daun sirsak kering dan bunga kelor kering menjadi komoditas ekspor masyarakat Kepulauan Riau.Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Tanjungpinang memfasilitasi ekspor komoditas pertanian dengan menjamin kesehatannya sebelum diekspor ke berbagai negara tujuan.

Dalam sehari Karantina Pertanian Tanjungpinang telah merilis ekspor beberapa jenis komoditas pertanian dengan nilai ekonomis mencapai Rp 3 miliar pada Selasa (19/1/2021). Dari komoditas perkebunan Karantina Pertanian Tanjungpinang mencatat ada komoditas karet lempengan, daun sirsak kering dan bunga kelor kering.

Untuk komoditas karet lempengan ini merupakan komoditas unggulan, sedangkan daun sirsak dan bunga kelor termasuk komoditas baru, meskipun dalam jumlah yang masih kecil namun manfaat tanaman herbal yang dibudidayakan di Toapaya, Kabupaten Bintan tersebut mulai menembus pasar internasional yaitu Jerman.
 
Pejabat Karantina Pertanian Wilayah Kerja (Wilker) Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang telah melakukan pemeriksaan dan sertifikasi terhadap dua jenis bahan herbal tersebut. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan media pembawa tersebut bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK), dikemas dengan benar dan jumlahnya sesuai.

“Sertifikasi merupakan jaminan kesehatan dan keamanan, sehingga bisa diterima di negara tujuan dengan baik,” Raden selaku Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang, Kamis (21/1/2021).

Daun sirsak dan bunga kelor kering dengan berat 5,2 kg bernilai Rp 530.000,00. Sedangkan karet lempengan yang diekspor ke Kanada, Spanyol, Perancis dan Turki volumenya mencapai 878 ton, sehingga dari sektor perkebunan nilai ekonomisnya tercatat sebesar Rp20 miliar.

Masih di hari yang sama di tempat yang berbeda, Pejabat Karantina Pertanian Tanjungpinang Wilker Pulau Bulan juga melakukan pemeriksaan dan sertifikasi terhadap 1.375 ekor babi siap potong yang dikirim ke negara Singapura.

Tak Bisa Dipungkiri, Tahun 2021 Kerja Keras 3 Shio Ini Terbayar
“Sehingga nilai ekonomis ekspor komoditas pertanian keseluruhan adalah sebesar Rp 23,7 miliar.”

“Perdana di tahun 2021, daun sirsak dan bunga kelor diekspor sampai ke Jerman, dengan segudang manfaatnya semoga volume dan frekuensinya terus meningkat,” ujar Raden.

Loading...


 
Dorong Ragam Ekspor Pertanian

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil memberikan apresiasi terhadap perusahaan eksportir yang turut menggaungkan program peningkatan ekspor, melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian (Gratieks) dan UMKM yang berorientasi ekspor komoditas pertanian dengan ragam baru.

“Kementerian Pertanian sendiri terus berupaya memberikan fasilitas terhadap program ini, dengan memberikan pendampingan teknis dan pelayanan lainnya,” kata Jamil.

Jamil juga berharap Provinsi Kepri dapat menggali lagi potensi komoditas lain yang dapat didorong menjadi komoditas unggulan ekspor. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) yakni meningkatkan ekspor pertanian tidak hanya karet dan babi potong saja, namun dari ragam komoditas pertanian lainnya juga.

“Calon eksportir dapat juga mengakses aplikasi i-Mace untuk menggali potensi ekspor masing-masing daerah. Silahkan mengaksesnya atau kunjungi klinik agro ekspor di Kantor Karantina Pertanian terdekat,” tutup Jamil. (Suryakepri)