Banjir dan Angin Puting Beliung Ancam Masyarakat Pulau Bintan Kepri

Banjir dan Angin Puting Beliung Ancam Masyarakat Pulau Bintan Kepri

12 Januari 2021
Rumah warga yang dihantam puting beliung/presmedia

Rumah warga yang dihantam puting beliung/presmedia

RIAU1.COM -Bintan – Selain musibah banjir dan hujan berkepanjangan, angin puting beliung juga menjadi ancaman di Pulau Bintan, Kepri.  Atap rumah lansia asal Kelurahan Tembeling Tanjung, Talib (63) hilang pada Minggu (10/1/2021) kemarin. Akibat kejadiaan itu, Talib dan isterinya terpaksa diungsikan kerumah anaknya di kampung keter desa Tembeling kecamatan Teluk Bintan.

Kapolsek Teluk Bintan, Iptu Rugianto, mengatakan rumah Talib yang berada di Kampung Keter desa Tembeling itu, disapu angin puting beliung saat hujan deras sekitar pukul 03.40 WIB Minggu (10/1/2021) lalu.

“Meskipun cuma sebentar, namun saat kejadiaan angin kencang menerbangkan atap rumah Pak Talib di Kampung Keter RT 02/RW 04. Atap rumahnya terbang dan hilang,” ujarnya.

Warga korban angin puting beliung ini lanjut Rugianto, adalah seorang nelayan tradisional. Dia hanya tinggal berdua bersama istrinya di rumah tersebut.

Dikarenakan kondisi saat itu masih hujan dan juga cuaca masih ekstrim, akhirnya pihak Polsek langsung mengevakuasi korban untuk diungsikan ke rumah anak korban yang berada di Kampung Keter juga.

“Saat ini, Atap rumah korban di lantai dua sudah tak ada dan terbuka sedangkan saat itu hujan masih turun. Kita kawatirkan air hujan akan merusak bagian rumah lainnya karena mudah masuk makanya kita evakuasi korban,” jelasnya.

Cuaca ekstrim yang terjadi saat itu tidak hanya merusak atap rumah warga saja. Tetapi juga merobohkan jembatan di Kampung Rekoh. Namun untuk sementara waktu, masyarakat sekitar dan Bhabinkamtibmas telah membuat jembatan alternatif dari kayu agar bisa dilintasi.

“Bencana yang terjadi beberapa hari lalu itu memang merusak rumah dan fasilitas umum. Tapi Alhamdulillah tidak menimbulkan korban jiwa,” katanya.(presmedia)