Tujuh SD Terendam Banjir di Bintan Kepri, Disdik Minta Wali Murid Goro Bersama

Tujuh SD Terendam Banjir di Bintan Kepri, Disdik Minta Wali Murid Goro Bersama

5 Januari 2021
Tujuh SD Terendam Banjir di Bintan Kepri, Disdik Minta Wali Murid Goro Bersama/presmedia

Tujuh SD Terendam Banjir di Bintan Kepri, Disdik Minta Wali Murid Goro Bersama/presmedia

RIAU1.COM -Bintan – Bencana banjir yang melanda Pulau Bintan akibat Hujan deras yang melanda Kabupaten Bintan beberapa waktu lalu tidak hanya merendam pemukiman warga dan merusak fasilitas umum semata, melainkan juga merendam sarana dan infrastruktur sekolah yang ada di empat kecamatan. Akibatnya, banyak sarana dan prasarana pendidikan yang mengalami kerusakan.

Pantauan presmedia.com, sarana dan prasarana sekolah yang terendam banjir antara lain SDN 010 Jalan Nusantara Km 24, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur.

Lalu, SDN 003 Jalan Raya Tanjunguban Lama, Km 38, Desa Toapaya Utara, Kecamatan Toapaya, dan SDN 005 Jalan Pattimura Kampung Paya Lebar, Kelurahan Tanjunguban Kota, Kecamatan Bintan Utara

Kemudian SD Kristen Calisa di Jalan Bhakti Praja, Kelurahan Tanjunguban Selatan, Kecamatan Bintan Utara dan SDN 002 Jalan Kampung Baru, Desa Sebong Pereh, Kecamatan Teluk Sebong.

Berikutnya SDN 009 Jalan Taman Sari, Desa Lancang Kuning, Kecamatan Bintan Utar dan SDN 001 Jalan Olahraga Km 25, Kelurahan Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya.

“Kalau kerusakan bangunan yang parah tidak ada. Hanya sarana dan prasarana belajar yang rusak seperti meja, buku dan lainnya. Itu semua sekolahan di jenjang SD kalau untuk SMP tidak ada yang terkena banjir maupun tanah longsor,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan, Tamsir Senin (4/1/2021).

Ia mengatakan ada tujuh unit sekolah yang terendam banjir saat hujan deras melanda Kabupaten Bintan pada 2 Januari 2021 lalu. Namun kerusakan yang paling parah hanya menimpa 3 sekolahan saja.

Sekolah yang sarana dan prasarana belajarnya rusak parah akibat terendam banjir adalah SDN 010 Bintan Timur, SDN 003 Toapaya dan SDN 005 Bintan Utara.

Air yang merendam setinggi 1,2 meter itu membuat seluruh buku pegangan siswa di 3 sekolahan itu basah dan rusak. Kemudian meja guru berbahan bakunya dari serbuk kayu juga rusak dan tak dapat dipergunakan lagi.

“Banjir setinggi hampir 1,2 meter itu membuat seluruh buku, meja dan alat belajar lainnya rusak total. Sehingga barang-barang tersebut tak dapat dipergunakan lagi,” jelasnya.

Disdik Bintan telah berkoordinasi dengan kepala sekolah (kepsek) untuk menginventarisir sarana dan prasarana belajar yang rusak.

Bagi sekolah yang terdampak banjir, dia meminta agar guru dan komite untuk bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah masing-masing. Kemudian juga dihimbau kepada seluruh kepsek dan guru serta para orangtua agar terus waspada karena curah hujan masih tinggi untuk beberapa hari kedepan.

“Untuk kebutuhan sarana belajar yang rusak seperti buku akan dimaksimalkan penggunaan Dana BOS. Begitu juga lainnya yang kerusakannya tidak parah akan diatasi melalui Dana BOS,” ucapnya. (presmedia)