Meningkat Tajam, Ekspor Pertanian Kepri pada 2020

Meningkat Tajam, Ekspor Pertanian Kepri pada 2020

30 Desember 2020
Meningkat Tajam, Ekspor Pertanian Kepri pada 2020/suryakepri

Meningkat Tajam, Ekspor Pertanian Kepri pada 2020/suryakepri

RIAU1.COM -TANJUNGPINANG – Walau Sebagian besar wilayahnya laut, namun sektor pertanian di Kepri cukup menjanjikan. Ekspor komoditas pertanian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tahun 2020 meningkatkan tajam. Hal itu disampaikan Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang Raden, Rabu (30/12/2020).

Peningkatan ekspor ini sejak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggulirkan Program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) sejak awal Tahun 2020. Badan Karantina Pertanian yang dipimpin oleh Ali Jamil menjadi koordinator pelaksanaan program tersebut.


Karantina Pertanian Tanjungpinang melalui Layanan Prima dan Klinik Ekspor terus meningkatkan performa dalam memberikan akselerasi operasional teknis dan pendampingan dalam upaya pencapaian Gratieks.
“Ekspor pertanian Kepri yang meningkat adalah bukti bahwa sektor ini mampu bertahan dan bahkan sangat prospektif secara ekonomi, meskipun badai Covid-19 menerpa negara kita,” kata Raden.

Berdasarkan data BPS Provinsi Kepulauan Riau, terjadi peningkatan nilai ekonomis ekspor dari sektor pertanian periode Januari – November 2020 sebesar 14,36% dibanding tahun 2019. Selain itu berdasarkan data Karantina Pertanian Tanjungpinang terdapat peningkatan jumlah negara tujuan ekspor dari 10 negara di tahun 2019 menjadi 18 negara di tahun 2020 yaitu Singapura, Amerika Serikat, Malaysia, Tiongkok, UEA, Inggris, Jepang, Kanada, Mesir, Montenegro, Pakistan, Turkey, Brazil, India, Korea Selatan, Belanda, Perancis, dan Jerman.


Tidak hanya itu terjadi penambahan ragam komoditas ekspor pertanian dari tujuh komoditas menjadi 13 komoditas yaitu babi potong, kroto, sarang burung wallet, madu, karet, arang, santan kelapa, tepung kelapa, biji melinjo, daun sirsak, bahan jamu, mahoni, dan kopi.

Berdasarkan data IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) terjadi peningkatan volume dan nilai ekonomis ekspor babi potong dari Rp 797,3 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp 987,7 miliar di tahun 2020 dan kenaikan volume babi potong dari 278.231 ekor pada tahun 2019 menjadi 306.142 ekor di tahun 2020.

Selain babi potong, ekspor komoditas lain seperti karet, arang, santan, tepung kelapa, pada tahun 2019 memiliki volume ekspor sebesar 12,3 juta ton naik menjadi 20,3 juta ton pada tahun 2020 dan nilai ekonomis sebesar Rp 200,7 miliar naik menjadi Rp 397,4 miliar di tahun 2020.

“Meski area pertanian di Kepri hanya sekitar 4%, namun memiliki daya saing yang menjanjikan. Karantina Pertanian memiliki kontribusi yang konkret dalam memastikan eksportasi berlangsung lancar,” tutup Raden. (Suryakepri)