Dua Nelayan Vietnam Mengapung di Perairan Anambas, Setelah Kapal Mereka Tabrakan

Dua Nelayan Vietnam Mengapung di Perairan Anambas, Setelah Kapal Mereka Tabrakan

4 Agustus 2020
Dua nelayan vietnam yang mengapung tiba di Lanal Tarempa/suryakepri

Dua nelayan vietnam yang mengapung tiba di Lanal Tarempa/suryakepri

RIAU1.COM -ANAMBAS– Dua nelayan asal Vietnam akhirnya diserahkan ke Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tarempa, kabupaten Anambas Kepri, Senin (3/8). Dua WN Vietnam ditemukan dan dievakuasi oleh KM Sinar Nelayan yang terdampar di Perairan Anambas. Dua korban itu diduga mengalami kecelakaan laut saat menangkap ikan akibat kapal yang ditumpangi mengalami tabrakan.

Kejadian tersebut berawal pada Sabtu (18/7/2020) saat KM. Sinar Nelayan mencari ikan menemukan dua orang WN Vietnam yang mengapung di laut sekitar 170 mil utara Perairan Anambas.

Selanjutnya, dua WN Vietnam tersebut diselamatkan dan dibawa ke Kabupaten Kepulauan Anambas untuk diserahkan kepada pihak terkait dalam hal ini Lanal Tarempa.

Menindaklanjuti hal tersebut, Danlanal Tarempa Letkol Laut (P) Erfan Indra Darmawan selaku Dansatgas Angkutan Laut Percepatan Penanggulangan Covid-19 melaksanakan protokol kesehatan terhadap dua WN Vietnam dengan hasil suhu rata-rata 36.5° C dan dilakukan PCR yang saat ini menunggu hasil, serta dilakukan isolasi mandiri di RSUD Tarempa.

“Dari hasil pemeriksaan diperoleh informasi data kedua WN Vietnam tersebut atas nama Buoi Van Teuing (41) dan Tran Nguyen Thanh (41),” kata Danlanal Tarempa.

Disampaikannya, berdasarkan pengakuan kedua WNA Vietnam tersebut bahwa kapal mereka berangkat dari Vietnam sejak tanggal 2 Mei 2020 menuju laut dan telah melaksanakan kegiatan penangkapan ikan sekitar dua bulan dengan mengunakan Kapal Ikan Vietnam.

“Pada 16 Juli 2020 kapal yang mereka tumpangi mengalami tabrakan dengan kapal lain yang tidak diketahui identitasnya sehingga mengalami kecelakaan laut bersama tujuh orang WN Vietnam lainnya, namun saat ditemukan oleh KM. Sinar Nelayan hanya dua orang, sementara 5 orang lainnya belum diketahui keberadaannya,” ujarnya.


Kedua WNA Vietnam tersebut tidak diketahui identitas lengkapnya dan diserahkan ke pihak Imigrasi untuk penanganan proses deportasi lebih lanjut.

Lanal Tarempa terus menjalin koordinasi dengan kapal-kapal ikan Indonesia yang beroperasi di wilayah perairan Laut Natuna Utara dan Kepulauan Anambas.“Tujuannya guna lapor dini apabila diketemukan hal-hal yang menonjol di laut,” tutup Danlanal Tarempa. (Suryakepri)