Diduga Peningalan Perang Dunia II, Pekerja Temukan Proyektil Peluru Sebesar Pepaya di Karimun

Diduga Peningalan Perang Dunia II, Pekerja Temukan Proyektil Peluru Sebesar Pepaya di Karimun

22 Juli 2020
Angota TNI saat mengamankan penemuan proyektil peluru di Karimun/suryakepri

Angota TNI saat mengamankan penemuan proyektil peluru di Karimun/suryakepri

RIAU1.COM -KARIMUN – Seorang warga Karimun, Kim Gu (52), terkejut menemukan sebuah proyektil peluru berukuran cukup besar di Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (21/7/2020).

Yang mencengangkan lagi, proyektil peluru menyerupai buah pepaya besar itu diduga peninggalan Perang Dunia II sekitar tahun 1942.

Danramil 04/Tebing Kapten CPL E.S Nasution ketika dikonfirmasi membenarkan kabar penemuan proyektil peluru diduga sisa peninggalan penjajahan Jepang sekitar tahun 1942 itu.

Danramil mengatakan, proyektil itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Kim Gu. “Benar, ada penemuan proyektil peluru di Kelurahan Pasir Panjang oleh warga bernama Kim Gu,” kata Kapten CPL E.S Nasution, Rabu (22/7/2020).

Danramil mengatakan, saat itu Kim Gu (52), tengah melakukan penggalian tanah untuk timbunan menggunakan cangkul. Tiba-tiba cangkulnya mengenai benda keras.
Benda tersebut juga menimbulkan suara angin seperti ban kempes.

Danramil menyebut suara angin seperti ban kempes tersebut diduga adalah mesiu dari proyektil tersebut. “Tapi saat ditemukan bahan peledak pendorongnya sudah rusak, jadi proyektil ujungnya saja,” kata Kapten CPL E.S Nasution.

Kim Gu kemudian melaporkan penemuan tak biasanya itu kepada Ketua RT setempat.

Ketua RT kemudian meneruskan informasi tersebut kepada aparat Babinsa Koramil 04/Tebing.

Diperkirakan proyektil tersebut merupakan peluru dengan kaliber besar yang kerap digunakan tank Amphibi milik Marinir.

Dugaan lainnya proyektil tersebut merupakan jenis amunisi lama.

Kapten CPL E.S Nasution mengatakan, umumnya penemuan seperti proyektil peluru akan dimusnahkan.

“Sebelum dimusnahkan, disiram dulu pakai garam,” katanya. (Suryakepri)