Puluhan Surat Keterangan Sehat Covid-19 diduga Palsu Disita Petugas Gugus di Karimun

Puluhan Surat Keterangan Sehat Covid-19 diduga Palsu Disita Petugas Gugus di Karimun

6 Juni 2020
Seorang anggota Gugus Tugas Laut Pelabuhan Domestik Karimun memperlihatkan Surat Keterangan Sehat diduga palsu dari sejumlah penumpang asal Selat Panjang, Riau. Foto Suryakepri.com/rachta yahya

Seorang anggota Gugus Tugas Laut Pelabuhan Domestik Karimun memperlihatkan Surat Keterangan Sehat diduga palsu dari sejumlah penumpang asal Selat Panjang, Riau. Foto Suryakepri.com/rachta yahya

RIAU1.COM -KARIMUN- Tim Gugus Tugas Laut Covid-19 yang bertugas di pintu masuk pelabuhan domestik Karimun Kepri menemukan puluhan surat keterangan sehat (SKS) diduga palsu. SKS diduga palsu itu disita dari sejumlah penumpang domestik kedatangan dari Selat Panjang, Riau.

Diduga SKS palsu itu demi meloloskan para penumpang dari pemeriksaan kesehatan Gugus Tugas Laut Covid-19 Karimun Kepri di pintu masuk pelabuhan domestik Karimun Kepri.

“Iya benar, kami menemukan puluhan surat keterangan sehat diduga palsu dari sejumlah penumpang kedatangan domestik dari Selat Panjang, Riau,” kata Koordinator Gugus Tugas Laut Covid-19 Pintu Masuk Pelabuhan Domestik Karimun, Muhammad Rahendra, Jumat (5/6/2020) sore.

Dugaan palsu dikatakan Rahendra melihat nomor surat yang semuanya hampir sama.
Rahendra menduga SKS itu hasil scanning yang diperbanyak.Kemudian SKS tersebut juga ditengarai tidak memiliki stempel atau cap basah layaknya surat resmi.

“Ada sejumlah kejanggalan yang kami lihat dari SKS tersebut. Tidak adanya cap atau stempel basah, nomor suratnya semua sama dan terlihat buram,” kata pria yang juga menjabat Lurah Tanjung Balai Kota itu.

Rahendra mengatakan, perihal temuan dugaan SKS palsu itu sudah pihaknya teruskan ke Dinas Kesehatan Karimun untuk dikoordinasikan kepada Dinkes Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Sementara penumpang yang ditenggarai memiliki SKS diduga palsu itu, pihaknya meminta dilakukan tes kesehatan ulang di Puskesmas Tanjung Balai Karimun.
“Mereka kami minta tes kesehatan lagi di puskesmas Karimun,” kata Rahendra.

Berdasarkan keterangan sejumlah penumpang, SKS diduga palsu itu diperoleh dari calo-calo dengan dibeli senilai Rp 150 ribu hingga Rp 450 ribu per lembar. (surya kepri)