Sejarah Ayam Goreng Tepung Khas Amerika, Kelam dan Penuh Perbudakan

Sejarah Ayam Goreng Tepung Khas Amerika, Kelam dan Penuh Perbudakan

30 November 2020
Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Hampir semua orang mungkin sudah pernah mencicipi ayam goreng tepung khas Amerika Serikat.

Baik yang dijual dipinggir jalan ataupun dalam gedung mewah bertingkat.

Namun dibalik semua itu ternyata kuliner yang memiliki nama keren fried chiken ini memiliki sejarah kelam dikutip dari kompas.com, Senin, 30 November 2020.

Sejarah ayam goreng tepung khas Amerika ternyata erat dengan perbudakan dan eksploitasi orang kulit hitam yang terjadi selama 150 tahun.

Terutama setelah terjadinya Emancipation Proclamation pada 1863. Menggorang ayam tepung kerap dilakukan oleh kaum wanita kulit hitam sebagai modal usaha setelah sebagian dari mereka bebas dari perbudakan.

Peristiwa ini terus terjadi hingga abad ke-18 membuat ayam goreng tepung menjadi kuliner spesial yang dibuat oleh orang kulit hitam.

Seiring perjalanan waktu, orang kulit putih mengabadikan resep ini kedalam buku yang membuat ayam goreng tepung semakin menjadi primadona.

Sayang kepopuleran ayam goreng tepung tak berdampak pada kesejahteraan orang kulit hitam di sana. Bahkan orang kulit hitam masih digambarkan sebagai sosok pencuri ayam hingga dipandang sebelah mata.

Setelah Perang Dunia II, orang kulit putih di AS Harland Sanders atau Kolonel Sanders meniru resep ini.

Tak serta merta menciplak habis, ia mengubah satu restoran di Kentucky dan menjual fried chicken yang dinamai Kentucky Fried Chicken (KFC) hingga populer ke seluruh dunia.