Sejarah Kereta Bawah Tanah New York Pernah Menuai Kritikan Tajam Dari Warga

Sejarah Kereta Bawah Tanah New York Pernah Menuai Kritikan Tajam Dari Warga

29 November 2020
Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Sebelum dianggap sukses mengurai kemacetan, transportasi umum kereta bawah tanah di Kota New York pada 1800an pernah mendapat kecaman dari warga.

Selain karena memakan anggaran besar, ide untuk membuat transportasi bawah tanah akan mengundang malapetaka dikutip dari kumparan.com, Minggu, 29 November 2020.

Jalur ini dianggap akan ambruk dan membunuh warga. Tak hanya itu, terowongan bawah tanah juga dianggap akan membuat warga terserang TBC karena menghirup udara kotor.

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan moda transportasi bawah tanah bagi penduduk New York mulai tak terbantahkan.

Saat itu memasuki musim dingin tahun 1888. Salju turun di kota dan berubah menjadi badai salju. Salah satu badai terburuk yang pernah melanda Pantai Timur.

Bahkan mendapat julukan the Great White Hurricane lantaran turun selama tiga hari berturut-turut meninggalkan sisa salju setinggi empat kaki.

Tak hanya itu, angin yang berhembus hingga berkecepatan 45 mil per jam semakin menambah tumpukan salju hingga setinggi 50 kaki di beberapa tempat.

Membuat badai salju melumpuhkan Kota New York, serta kota-kota di New Jersey, Connecticut, Massachusetts, dan Rhode Island dalam sekejap.

Loading...

Alhasil kondisi itu langsung membuat transportasi darat termasuk kereta berhenti beroperasi.

Disaat itu orang-orang mulai menyadari bahwa pentingnya sistem transit bawah tanah karena tidak akan terpengaruh oleh salju lebat.

Untuk diketahui, Alfred Ely Beach menjadi orang pertama yang menggagas transportasi umum kereta bawah tanah di Kota New York.

Dibuktikan dengan membuka Beach Pneumatic Transit, sebuah terowongan sepanjang 312 kaki di bawah Broadway pada tahun 1870.