Sejarah 12 November: Insiden Santa Cruz, 271 Orang Tewas Diberondong Peluru Tentara

Sejarah 12 November: Insiden Santa Cruz, 271 Orang Tewas Diberondong Peluru Tentara

12 November 2020
Kompleks pemakaman Santa Cruz (Foto: Istimewa/internet)

Kompleks pemakaman Santa Cruz (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Aksi pembantaian tak dapat dielakkan. 271 orang tewas akibat dihujani peluru tajam milik ABRI di kompleks pemakaman Santa Cruz, Dili hari ini tahun 1991.

Peristiwa berdarah itu dipicu oleh massa dari mahasiswa dan pemuda berdemontsrasi memprotes kematian Sebastiao Gomes, aktivis pro-kemerdekaan yang ditembak mati tentara Indonesia dikutip dari liputan6.com, Kamis, 12 November 2020.

Mereka membawa spanduk bertuliskan tuntutan kemerdekaan dan meneriakkan slogan-slogan bernada menghina petugas.

Tak hanya itu, masa juga dinilai kian beringas. Sementara satuan penindak huru-hara sama sekali tidak dilengkapi peralatan standar dalam mengatasi demonstran yang kian brutal.

Bahkan dua pleton Yonif-303 tidak memakai helm. Mereka hanya memegang senapan serbu M16A1. Secara psikologis, hal itulah yang membuat ABRI dinilai lepas kendali dan kecenderungan untuk menembaki massa.

Membuat operasi teriotorial yang dilakukan ABRI selama lebih dari dua tahun di Dili, rusak dan tak ada arti akibat peristiwa berdarah ini.

Pemicu insiden berdarah itu dimulai saat delegasi yang terdiri dari anggota parlemen Portugal dan 12 wartawan mengunjungi Timor Timur pada Oktober 1991 ditolak masuk oleh Presiden RI Soeharto.

Pembatalan ini menyebabkan kekecewaan mahasiswa pro-kemerdekaan yang berusaha mengangkat isu-isu perjuangan di Timor Timur. Membuat situasi memanas antara pemerintah Indonesia dan para mahasiswa.

Puncaknya pada 28 Oktober, konfrontasi antara aktivis pro-integrasi dan kelompok pro-kemerdekaan pecah yang kala itu tengah melakukan pertemuan di gereja Motael Dili.

Afonso Henriques dari kelompok pro-integrasi tewas dalam perkelahian dan seorang aktivis pro-kemerdekaan, Sebastiao Gomes akibat ditembak mati oleh tentara Indonesia.

Peristiwa ini menyulut amarah mahasiswa dan pemuda Dili. Hingga meletusnya peristiwa berdarah Santa Cruz pada 12 November 1991.