Ketika Buku Pernah Dianggap Sebagai Biang Penyakit dan Membawa Malapetaka

Ketika Buku Pernah Dianggap Sebagai Biang Penyakit dan Membawa Malapetaka

27 September 2020
Ilustrasi perpustakaan (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi perpustakaan (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Memasuki tahun 1890 di salah satu Perpustakaan Nebraska, Amerika Serikat seluruh masyarakatnya menganggap buku yang disimpan di sini berbahaya.

Alasannya karena buku di Perpustakaan Nebraska dapat menyebarkan penyakit mematikan dan berbahaya dikutip dari bobo.grid.id, Minggu, 27 September 2020.

Buku di perpustakaan seperti biasanya dipinjam oleh orang banyak termasuk oleh orang yang mengidap penyakit berbahaya. Dari sini mulailah kabar itu menyebar.

Perpustakaan Nebraska dianggap sebagai penyebar virus cacar, demam berdarah, sampai TBC.

Tak hanya itu, orang-orang juga menganggap seseorang akan mengidap penyakit fatal jika membaca buku di perpustakaan itu. Termasuk batuk di atas kertas menyebarkan jaringan-jaringan yang mengandung kuman ke atas kertas.

Akibatnya, pada masa itu tidak banyak orang yang pergi ke perpustakaan untuk membaca maupun meminjam buku.

Ketakutan ini berawal dari seorang pustakawan yang mengidap penyakit lalu meninggal dunia karena TBC. Diduga berasal dari buku-buku.

Sayang para peneliti saat itu belum mendapatkan teori pasti apakah buku dapat menyebarkan virus.

Agar orang-orang mau lagi ke pustaka, dilakukan berbagai cara. Salah satunya dengan menguapi buku menggunakan larutan formaldehida, yaitu cairan kimia yang digunakan untuk membasmi bakteri.

Setelah proses pembersihan buku, masih butuh bertahun-tahun sampai masyarakat mau kembali membaca dan meminjam buku dari perpustakaan.