Warga Indonesia di Malaysia Khawatir Akan Pasokan Makanan di Tengah Perpanjangan Penguncian

Warga Indonesia di Malaysia Khawatir Akan Pasokan Makanan di Tengah Perpanjangan Penguncian

28 Maret 2020
Warga Indonesia di Malaysia Khawatir Akan Pasokan Makanan di Tengah Perpanjangan Penguncian

Warga Indonesia di Malaysia Khawatir Akan Pasokan Makanan di Tengah Perpanjangan Penguncian

RIAU1.COM - Warga negara Indonesia yang tinggal di Malaysia telah meningkatkan kekhawatiran tentang persediaan makanan setelah keputusan negara untuk memperpanjang penutupan secara nasional hingga pertengahan April karena pandemi COVID-19.

Pembatasan pergerakan nasional, yang bertujuan membendung penyebaran virus corona COVID-19 yang sangat menular, telah diperpanjang dari 31 Maret hingga 14 April, ketika jumlah kasus penyakit yang dikonfirmasi bertambah, tulis Strait Times melaporkan.

Dalam pidato yang disiarkan televisi dari Kuala Lumpur, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan pada hari Rabu bahwa pemerintah memutuskan perpanjangan dua minggu penutupan perbatasan dan penutupan untuk bisnis yang tidak penting karena jumlah infeksi COVID-19 baru "diperkirakan akan terus berlanjut untuk sementara sebelum kasus baru mulai berkurang ".

Banyak warga negara Indonesia tetap tenang dan mengikuti perintah, kata Agung Cahaya Sumirat, kepala departemen informasi sosial dan budaya di Kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur.

"Namun, beberapa dari mereka juga menyatakan keprihatinan kepada kami tentang persediaan makanan yang terbatas," katanya dalam pesan singkat seperti dilansir ari The Jakarta Post, Kamis.

Penguncian itu juga mendorong anggota masyarakat Indonesia, bekerja sama dengan kedutaan, untuk mengatur bantuan yang akan dikirim ke orang Indonesia yang terkena dampak di Malaysia.

Selain itu, masker dan pembersih tangan juga jarang, Titi menambahkan, mengatakan bahwa dia hanya bergantung pada persediaan yang dia bawa dari Indonesia.

Yosep Parulian Simandjuntak , seorang konsultan IT berusia 46 tahun yang berbasis di Kuala Lumpur, mengatakan ia merasa bersyukur bahwa sejauh ini semuanya baik-baik saja baginya. Namun, dia mengatakan beberapa teman Indonesia-nya yang bekerja di sektor informal tidak seberuntung dia.

 "Saya masih dapat bekerja dari rumah dan masih membeli kebutuhan sehari-hari, meskipun setiap rumah hanya diperbolehkan mengirim satu orang untuk pergi keluar," kata Yosep dalam pesan teks ke Post pada hari Kamis.

"Jalan utama diblokir, dan polisi akan memberi Anda tiket jika Anda membawa lebih dari satu orang untuk keluar dari rumah Anda."

Dia juga mengangkat kekhawatiran tentang situasi di hari-hari mendatang ketika terakhir kali dia pergi membeli bahan makanan dia ingat bahwa beberapa barang seperti roti, telur dan sayuran sulit ditemukan, selain masker dan pembersih tangan yang masih langka di pasar. .

 

 

 

R1/DEVI