Warga China Diserang Wabah Virus Misterius Jelang Perayaan Tahun Baru Imlek

Warga China Diserang Wabah Virus Misterius Jelang Perayaan Tahun Baru Imlek

20 Januari 2020
Dua orang warga usai menjalani perawatan di Pusat Perawatan Medis Wuhan, China. Foto: AFP.

Dua orang warga usai menjalani perawatan di Pusat Perawatan Medis Wuhan, China. Foto: AFP.

RIAU1.COM -Wabah virus misterius di Wuhan menyebar ke kota-kota lain di China. Jumlah penderita dan pasien meninggal juga terus bertambah.

Dilansir dari Kumparan.com, Senin (20/1/2020), pada akhir pekan, ada 139 penderita baru virus ini. Komisi Kesehatan Wuhan mengatakan ada 136 penderita baru di kota tersebut pada Sabtu dan Minggu.

Sementara dua orang di ibu kota Beijing dan satu orang di Shenzhen dilaporkan menderita penyakit yang disebabkan coronavirus strain baru ini. Ini adalah kasus penularan virus misterius pertama yang terjadi di luar kota Wuhan di China. Sementara di luar negeri, tercatat ada dua penderita asal China di Jepang dan satu di Thailand, semua pasien berasal dari Wuhan.

Per Minggu (19/1/2020), total ada 198 kasus penderita virus misterius ini di China. Pasien meninggal dunia bertambah menjadi tiga orang.

Sebanyak 170 pasien masih dirawat di ruang isolasi rumah sakit. Sekitar 25 pasien lainnya berhasil sembuh.

Belum ada vaksin untuk penyakit akibat coronavirus strain baru ini. Ditambah kasus Wuhan, kini ada tujuh strain coronavirus yang bisa menulari manusia.

Pemerintah Wuhan menduga virus ini tersebar melalui makanan laut di pasar-pasar ikan. Gejala yang ditimbulkan adalah batuk, demam, hingga sukar bernapas.

Wabah ini mengingatkan masyarakat pada virus SARS yang juga datang dari China pada 2002-2003, disebarkan oleh musang. Ketika itu, SARS menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia.

Pada wabah MERS yang diderita 2.494 orang dan menewaskan 858 penderitanya pada 2012, coronavirus tersebar dari unta di Timur Tengah. Upaya pencegahan penyebaran virus Wuhan digencarkan tidak hanya di China, tapi berbagai negara termasuk Indonesia, mengingat akan terjadi eksodus besar-besaran warga jelang Tahun Baru Imlek. Dikhawatirkan penderita berpindah kota dan menulari warga lainnya.