Lindungi Sumber Air Akibat Cuaca Panas Ekstrem, Australia Tembak Mati Ribuan Unta Liar

Lindungi Sumber Air Akibat Cuaca Panas Ekstrem, Australia Tembak Mati Ribuan Unta Liar

16 Januari 2020
Ilustrasi unta liar di Australia. Foto: Shutter Stock.

Ilustrasi unta liar di Australia. Foto: Shutter Stock.

RIAU1.COM -Pemerintah Australia memutuskan untuk menembak mati ribuan unta liar di tengah kekeringan yang mendera. Unta-unta liar itu dianggap berpotensi merusak sumber air dan mengancam kehidupan satwa liar serta warga Aborigin.

Dilansir dari Kumparan.com, Kamis (16/1/2020), lebih dari 5.000 unta liar dimusnahkan dalam waktu lima hari di wilayah suku Aborigin, Anangu Pitjantjatjara Yankunytjatjara (APY), selatan Australia, akhir pekan lalu. Pemusnahan dilakukan dengan cara ditembak mati oleh petugas dari helikopter.

Pemusnahan dilakukan karena unta-unta liar mulai bergerak ke permukiman warga Aborigin untuk mencari air di tengah cuaca panas yang ekstrem. Keberadaan unta bisa mengancam sumber air minum, makanan, merusak infrastruktur, dan berbahaya bagi pengendara mobil.

Menurut manajer APY, Richard King, unta-unta yang kelaparan dan lemah bisa terjatuh dan terjebak lalu mati di sumber air. Bangkai-bangkai unta bisa mencemari air bagi 2.300 warga Aborigin di wilayah itu dan hewan-hewan asli.

"Sebagai penjaga tanah ini, kami harus menangani hama untuk melindungi sumber air yang berharga bagi warga dan kehidupan semua orang, termasuk anak-anak, orang tua, dan flora dan fauna asli," kata King.

Loading...

Unta pertama kali dibawa ke Australia pada 1840-an sebagai tunggangan bagi eksplorasi gurun. Selama enam dekade sejak saat itu, sekitar 20 ribu unta diimpor dari India ke Australia.

Saat ini populasinya mencapai lebih dari 1 juta ekor, menjadikan Australia negara dengan jumlah unta liar terbanyak di dunia. Jumlahnya yang melimpah membuat unta dianggap hama karena merusak sumber air dan tumbuhan di negara itu.