Ini Dia Ahli Astronomi Muslim Yang Pertama Kali Sebut Setahun Ada 365 Hari

Ini Dia Ahli Astronomi Muslim Yang Pertama Kali Sebut Setahun Ada 365 Hari

18 Oktober 2019
Ilustrasi jam pasir (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi jam pasir (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Berkat kerja keras ilmuwan asal Irak bernama Abu Abdullah Muhammad ibn Jabir ibn Sinan al-Raqqi al-Harrani al-Sabi al-Battani seluruh umat manusia kini mengenal bahwa dalam setahun ada 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik.


Tinggi ilmunya itu bahkan membuat ahli matematika asal Jerman bernama Christopher Clavius menggunakan hitungan Al-Battani untuk memperbaiki kalender Julian dikutip dari republika.co.id, Jumat, 18 Oktober 2019.

Setelah mendapat izin dari Paus Gregorius XIII, kalender diubah dan mulai digunakan pada 1582. Ahli Astronomi asal Prancis La Lande mengatakan, al-Battani termasuk salah satu dari 20 ahli astronomi dalam sejarah manusia.

Lewat bukunya berjudul Sejarah Alam Semesta, La Lande menulis, al-Battani merupakan ahli astronomi paling terkenal pada masanya.

Kecerdasannya ini bermula saat dibesarkan dari keluarga yang sangat mencintai ilmu perbintangan. Ayahnya merupakan ilmuwan astronomi bernama Jabir ibn San'an al-Battani.

Loading...

Usai keluarganya pindah ke Raqqah, pria yang lahir di Harran tersebut mulai melakukan berbagai penelitian.  

Salah satu karyanya yang paling populer yakni Kitab al-Zayj. Kalender astronomi tersebut dibuat sekitar 900 M secara cermat. Sekitar abad ke-12, kitab itu diterjemahkan ke bahasa Latin dengan judul 'De Scientia Stellarum' atau 'De Motu Stellarum'.

Tak hanya berhasil dalam berbagai penelitian ilmu astronomi, Al Battani pun mumpuni di bidang ilmu pasti. Dirinya orang pertama yang menggunakan sinus dan consinus sebagai ganti hypotenuse yang sebelumnya digunakan bangsa Yunani.