Momen HGN, Suniyati, Seorang Guru di Inhu Raih Segudang Prestasi

Momen HGN, Suniyati, Seorang Guru di Inhu Raih Segudang Prestasi

25 November 2020
Suniyati saat foto bersama dengan Bupati Inhu, Yopi Arianto.

Suniyati saat foto bersama dengan Bupati Inhu, Yopi Arianto.

RIAU1.COM - Suniyati, salah seorang guru asal Kabupaten Inhu, Riau yang meraih segudang prestasi itu, terpilih sebagai perwakilan Kabupaten Inhu sebagai wanita inspirator pembambungan Indonesia tahun 2020 tingkat Kabupaten Inhu.

Suniyati muncul sebagai wanita inspirator dalam sempena Hari Guru Nasioanal (HGN) tahun 2020 yang jatuh pada hari ini, Rabu 25 November 2020.

Wanita paruh baya kelahiran Banda Aceh 11 Desember 1971 itu yang sudah puluhan tahun menjadi seorang pendidik, kini menjabat sebagai guru pengawas di sekolah TK di Kecamatan Rengat Barat dan juga sekolah TK di Kecamatan Batang Cenaku.

Selain menjadi guru pengawas, Suniyati juga terlibat dalam sejumlah kegiatan PKK sampai Forum Anak Baik untuk tingkat desa dan kecamatan. Karirnya mulai naik sejak tahun 1991 setelah diangkat menjadi ASN di Lingkungan Pemkab Inhu.

Kemudian, pada tahun 1995, dia pindah ke Kecamatan Rengat dan menjadi guru TK Kemala Bhayangkari V. Dua bulan berikutnya diangkat menjadi kepala TK Kemala Bhayangkari V.

Dan kemudian pada tahun 1997, Suniyati di minta untuk membuka sekolah TK Negeri Pembina di Kecamatan Rengat Barat. Selama tiga tahun, Suniyati menjadi Plt Kepala TK Negeri Pembina.

Kisah perjalanan karir Suniyati sebagai guru sempat naik turun. Dimana, dirinya pindah kembali menjadi guru TK Kemala Bhayangkari.

Namun beberapa bulan berselang, dia diberi kepercayaan menjadi pengawas TK. Menjadi pengawas TK, maka Suniyati memiliki tanggungjawab melakukan pemantauan dan sekaligus pembinaan.

Kisah diatas merupakan sepenggal perjalanan karir Suniyati menjadi seorang pendidik. Dan selama itu pula, Suniyati telah banyak mengukir prestasi di bidang pendidikan.

Kepada awak media, Suniyati saat di temui di kantor Bupati Inhu, Rabu 25 November 2020 menuturkan, pada tahun 1998 dirinya pernah terpilih menjadi juara satu sebagai guru teladan tingkat Kabupaen Inhu.

Kemudian pada tahun 2003, dirinya meraih juara dua guru berprestasi tingkat Provinsi Riau. Dan pada tahun 2009, juga meraih juara dua sebagai Kepala TK berprestasi tingkat Provinsi Riau.

"Pada tahun 2017 lalu, saya meraih juara satu sebagai Pengawas TK tingkat nasional. Atas prestasi itu saya di berangkatkan ke Denmark. Pengalaman saya di Denmark, yang pertama kali ini, membuat saya sangat berkesan," terang Suniyati.

Suniyati menambahkan, selain menjadi pendidik, dia juga aktif dengan kegiatan sosial lainnya, seperti membina Ibu-ibu PKK dan juga membina anak-anak remaja. "Ini merupakan panggilan hati saya. Kemauan jiwa saya," kata dia.

Dari apa yang telah dia lakukan itu, hingga membuat dirinya meraih predikat wanita inisiator pembangunan tahun 2020. Selain itu juga, pada tahun 2014, Sunniyati mulai terjun membina PKK di desa-desa yang ada di Kecamatan Rengat Barat.

Sunniyati juga ikut bergabung dalam Usaha Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (UPPKK) Kecamatan Rengat Barat. Peran Sunniyati untuk mendorong agar ibu-ibu PKK mandiri secara ekonomi, dengan mengandalkan potensi pertanian dan produk khas desa tersebut. "Ibu-ibu harus punya kemauan dan keinginan. Kita tidak boleh berdiam diri," ujarnya.

Selain membina PKK, Sunniyati juga aktif membina remaja serta berkecimpung dalam gugus tugas kecamatan layak anak dan di aplikasikan melalui forum anak kecamatan.

Melalui forum anak kecamatan, Sunniyati membina anak-anak remaja agar terhindar dari bahaya peredaran narkoba, terhindar dari bahaya rokok, serta terhindar dari ancaman kekerasan terhadap perempuan. "Saat ini saya tengah mempersiapkan diri menghadapi ujian secara virtual," ujarnya.

Suniyati menambahkan, jika dia kembali meraih juara satu di tingkat Provinsi Riau sebagai perempuan inisiator pembangunan Indonesia, maka Sunniyati akan menjadi wakil Riau ke tingkat pusat. "Saya berharap apa yang telah saya raih selama ini dapat menjadi memotivasi kaum wanita di Kabupaten Inhu ini," kata dia mengakhiri.