Pasien PDP Warga Siberida ini Wafat saat Dirawat di RSUD Indra Sari

Pasien PDP Warga Siberida ini Wafat saat Dirawat di RSUD Indra Sari

5 Juli 2020
RSUD Indra Sari Rengat.

RSUD Indra Sari Rengat.

RIAU1.COM - Satu dari tujuh Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di.Kabupaten Inhu, Riau meninggal dunia saat menjalani perawatan medis oleh tenaga medis di RSUD Indra Sari Rengat di Kelurahan Pematangreba, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu, Riau pada Sabtu 4 Juli 2020 petang kemarin.

Pasien berinisial NG (61) warga Kecamatan Seberida, Kabupaten Inhu itu, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya merupakan salah satu dari tujuh Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Inhu langsung bergerak cepat dengan melakukan protokol kesehatan dalam proses pemakamanan pasien PDP tersebut.

Informasi yang berhasil di rangkum menyebutkan, ayah dua anak itu merupakan pasien PDP pertama di Kabupaten Inhu yang meninggal saat di rawat oleh Tim Gugus Tugas selama Pandemi Covid-19.

Pasien PDP berinisial NG di makamkan di TPU Desa Petala Bumi, Kecamatan Seberida, Kabupaten Inhu, Riau pada hari itu juga dengan menerapkan protokol kesehatan.

Kadis Kesehatan Inhu, Ellis Julinarti mengatakan, bahwa jumlah PDP yang masih menjalani perawatan di RSUD Indra Sari Rengat berkurang menjadi 6 orang.

"Pasien berinisial NG sempat menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Indra Sari sejak Senin 29 Juni 2020 lalu.
Konon, pasien NG memiliki riwayat penyakit bawaan, sebelum di nyatakan berstatus PDP usai di lakukan rapid test oleh Tim Gugus Tugas Inhu.

"Almarhum suami saya ada sakit asam lambung dan sesak nafas. Penyakitnya semakin parah sejak setahun terakhir ini," kata PN, istri almarhum NG, kepada awak media.

Akibat penyakit itu, kata PN, tubuh suaminya itu semakin kurus tidak berdaya, hingga lumpuh permanen. "Sudah setahun ini sakit suami saya semakin parah. Sudah lumpuh. Kemana-mana di bawa pakai angkong," jelas PN, lirih.

Lanjut PN, pihak keluarga sudah membawa NG berobat ke dokter spesialis dan paru-parunya sudah di rongent.
Karena keterbatasan biaya, NG hanya di rawat di rumah, dehgan membeli obat di apotik. "Kalau obatnya habis beli lagi," katanya.

Namun beberapa hari terakhir ini kondisi NG semakin parah, sehingga keluarga memustuskan membawanya ke RSUD Indra Sari Rengat.

Kondisi NG, lanjut PN, sempat batuk- batuk dan sesak nafas. Dan petugas medis susah mengambil foto rongent paru-paru NG. Kemudian petugas kesehatan meminta NG untuk di.isolasi mandiri.

Malang, NG menghembuskan nafas terakhirnya psda Sabtu 4 Juli 2020 kemarin, setelah selama sepekan mendapatkan perawatan medis di RSUD Indra Sari Rengat.