Dampak Wabah COVID-19, Pengusaha Travel Inhu Merugi

Dampak Wabah COVID-19, Pengusaha Travel Inhu Merugi

24 Maret 2020
Managemen PT Netral menyemprot cairan disinfektan ke armada sebelum para penumpang dinaikan, Selasa 24 Maret 2020. Meski pihak PT Netral merugi akibat COVID-19 tapi untuk kepentingan masyarakat, seluruh armada tetap berjalan setiap hari.

Managemen PT Netral menyemprot cairan disinfektan ke armada sebelum para penumpang dinaikan, Selasa 24 Maret 2020. Meski pihak PT Netral merugi akibat COVID-19 tapi untuk kepentingan masyarakat, seluruh armada tetap berjalan setiap hari.

RIAU1.COM - Akibat mewabahnya virus corona atau COVID-19 di Indonesia, khususnya di Pronvinsi Riau, dampaknya sangat dirasakan bagi para pengusaha angkutan penumpang di daerah.

Salah satunya pengusaha angkutan atau travel PT Netral tujuan Rengat ke Pekanbaru atau sebaliknya. Yang mana, pihak PT Netral yang berkantor di Jalan Sultan Kota Rengat merugi hingga mencapai 70 persen, sejak wabah virus corona diumumkan oleh pemerintah pusat pada awal Maret 2020 lalu.

Direktur Utama PT Netral, Jhon Kwok kepada media ini menuturkan, bahwa drastisnya pendapatan terhadap usahanya hingga mencapai 70 persen. Meski krisis pendapatan, mau tidak mau armadanya harus jalan.

"Armada kami harus jalan karena untuk memenuhi kebutan masyarakat. Selain itu juga kami menjaga langganan. Khususnya anak-anak sekolah yang di Pekanbaru mau balik ke Rengat atau sebaliknya, masih kita layani. Walaupun saat ini kita sudah hancur-hancuran," kata dia.

Jhon Kwok menambahkan, pihaknya didalam upaya pencegahan wabah virus corona, khususnya kepada perusahaan dan para penumpang, telah melakukan penyemprotan ke seluruh armada dan kepada seluruh supir disemprot cairan disinfektan.

"Saat ini jumlah penumpang paling banyak 3 orang dan bahkan hanya 2 orang saja, yang akan ke Pekanbaru. Kondisi ini berkemungkinan akibat adanya social distancing, agar warga harus menjaga jarak. Kita juga sudah berlakukan itu dengan memberikan jarak penumpang satu sama lain sekitar 1 meter," terangnya.

Terkait armada, saat akan berangkat ke Pekanbaru dan setibanya di Pekanbaru, setelah mengantar penumpang, malam harinya disemprot disinfektan. Sehingga pada pagi harinya kondisi mobil sudah steril.

Loading...

"Para supir kami wajibkan pakai masker dan mencuci tangan. Para pejumpang juga begitu. Sebenarnya PT Netral mau menyediakan masker dan hand sanitizer tapi karena barangnya susah dicari, ya bagaimana kami mau sediakan. Ada sih kami dapatkan maskernya tapi stok di toko sedikit dan begitu juga dengan hand sanitizer, hanya kemasan kecil yang kita dapatkan. Kedua barang itu sekarang sudah langka," beber Jhon Kwok.

Langkah lainnya, setiap kali berhenti, baik itu dirumah makan ataupun di SPBU, pihak PT Netral menyarankan agar mencuci tangan pakai sabun. "Sabun ciar tangan saja sudah langka sekarang. Dikantor PT Netral kami saja kemasan kecil yang didapat," ujarnya.

Menyoal pendapat supir atau pihak pengusaha travel, Jhon Kwok menegaskan, bahwa pendapat supir "aman" tapi pihak pengusaha yang mati-matian. Hanya operasional yang tertutupi tapi kalau untuk mobil tidak dapat apa-apa.

"Kami berharap kepada kebijakan leasing agar mau pengertian soal angsuran mobil dalam beberapa bulan. Karena pendapatan pengusaha travel saat ini sangat krisis. Meski Presiden Jokowi sudah memberi imbauan agar pihak leasing memberi kelonggaran angsuran selama satu tahun tapi sampai saat ini pihak leasing tidak ada menghubungi kami," pungkasnya.