Setiap Keluarga Suku Adat Terpencil di Riau Dapat Bantuan Modal Rp35 Juta Bangun Rumah

Setiap Keluarga Suku Adat Terpencil di Riau Dapat Bantuan Modal Rp35 Juta Bangun Rumah

18 Oktober 2021
Ilustrasi/Net

Ilustrasi/Net

RIAU1.COM - Bantuan bahan material untuk pembangunan permukiman sosial rumah layak huni (RLH) warga Suku Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Provinsi Riau diserahkan Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar, Senin (18/10/2021) Kelurahan Selensen, Indragiri Hilir (Inhil). 

Gubri juga menyerahkan bantuan stimulan berupa sembako Jaminan Hidup (Jadup) untuk 6 bulan dan peralatan rumah tangga warga suku KAT. 

Bantuan yang bersumber dari dana APBN itu, diberikan sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah dan pusat. Bahwa setiap warga negara berhak mendapat perlakuan pelayanan dan perhatian yang sama. 

Dikatakan Syamsuar, pembangunan ini menggunakan pola swakelola. Setiap Keluarga suku KAT akan mendapatkan bantuan modal pembangunan sebanyak Rp 35 juta per unit melalui koordinator kelompok yang sudah ditetapkan oleh pusat.

Warga suku KAT penerima bantuan ini, lanjut Syamsuar, sudah dilakukan asemen sejak tahun 2019 dan 2020. Hal ini untuk memenuhi persyaratan penerima bantuan perumahan, seperti identitas, lahan pembangunan serta sudah mendapat edukasi terhadap manfaat bantuan.

"Pemprov Riau akan terus mendorong pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial, agar bantuan perumahan, Jadup dan Peralatan rumah tangga ini dapat secara maksimal diberikan perhatian kepada warga suku KAT lainnya," ujar Syamsuar, pada Senin (18/10). Usai peletakan batu pertama dimulainya Pembangunan Permukiman Suku Anak Dalam, Kelurahan Selensen, Inhil.

"Tahun ini jumlah penerimanya yaitu sebanyak 79 unit per KK, yaitu 52 unit per KK untuk Suku Akit, warga Desa Tanjung Padang, Kecamatan Tasik Putripuyu, Kabupaten Kepulauan Meranti. Dan 27 unit per KK untuk Suku Anak Dalam, warga Kelurahan Selensen, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Inhil," sebut Syamsuar. 

Loading...

Sementara, Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Tengku Zul Efendi, menambahkan, selain mendapat bantuan perumahan, warga suku KAT juga mendapat bantuan permakanan yang disebut Bantuan Sosial Jaminan Hidup (Bansos Jadup). 

"Bantuan diberikan untuk selama 6 bulan ke depan, berupa sembako 20 Kg Beras, 2 liter minyak makan dan 3 papan telur ayam, serta bantuan peralatan rumah tangga (dapur)," tukasnya. 

Tengku Zul menjelaskan, bantuan ini bersumber dari dana APBN. Pihaknya memulai mengusulkannya sejak tahun 2019 lalu. Ia berharap, dengan program pemukiman Suku KAT ini, semakin mudah melakukan pendataan dan pengelolaan administrasi kependudukan dan upaya pembinaan lebih lanjut. 

"Alhamdulillah sekarang sedang dalam progress pembangunan dengan pola bergotong royong warga KAT dan kelompok yang sudah ditunjuk dan disetujui pusat. Sama halnya di Kelurahan Selensen, di Meranti hari ini juga secara resmi dimulai pembangunannya. Namun, acara seremonial penyerahan bantuan secara resmi oleh Gubri dilakukannya di Kelurahan Selensen, Inhil, dan diharapkan selesai diakhir tahun," demikian Tengku Zul.*