Giliran Ulama Dukung Langkah Kapolda Riau Irjen Agung Terapkan Kesantunan Melayu

Giliran Ulama Dukung Langkah Kapolda Riau Irjen Agung Terapkan Kesantunan Melayu

9 Oktober 2019
Irjen Agung, Kapolda Riau

Irjen Agung, Kapolda Riau

RIAU1.COM -Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau mendukung penuh pendekatan Kepala Kepolisian Daerah Riau Inspektur Jenderal Polisi Agung Setya Imam Effendi untuk mengadopsi nilai-nilai budaya Melayu dalam memimpin satuannya. 

"Kapolda Riau yang baru ini mencoba untuk mengadaptasi budaya Melayu, sangat bagus. Kami mendukung dan memang seharusnya seperti itu," kata Sekretaris MUI Riau Zulhusni Domo di Pekanbaru, Rabu.

Sekretaris MUI Riau berharap Irjen Pol Agung yang resmi memegang tongkat komando sebagai Kapolda Riau sepekan terakhir ini dapat memperbaiki citra kepolisian dimasa mendatang. 

Dia menilai, sejumlah tindakan oknum kepolisian dalam mengamankan aksi unjuk rasa yang berujung tindakan represif beberapa waktu terakhir bisa menghilangkan kesan-kesan kekerasan yang telah terjadi.

Selain itu, Zulhusni juga bercerita jika Polda Riau pernah dipimpin oleh Kapolda yang menerapkan nilai-nilai budaya Melayu dan Islam dengan baik. Adalah Irjen Pol Zulkarnain Adinegara yang memimpin Polda Riau pada 2016-2017 silam. Dia berharap Irjen Pol Agung dapat menerapkan kinerja positif Kapolda Riau sebelumnya yang dekat dengan umat muslim dan masyarakat Melayu. 

"Irjen Pol Zulkarnain terdahulu itu menerapkan polisi rahmatan lil Al-Amin, dan bapak Kapolda Riau yang baru semoga bisa menerapkan itu sehingga kesan kekerasan bisa dihilangkan," ujarnya. 

Senada dengan MUI, Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Riau Rusli Effendi juga menyambut baik rencana Kapolda Riau untuk mengadopsi nilai budaya Melayu. Dia mengatakan bahwa budaya Melayu lekat dengan nilai-nilai keislaman serta menghargai adat istiadat dan toleransi. 

Loading...

"Kita sambut baik dan berikan apresiasi pernyataan yang disampaikan Kapolda Riau, Pak Agung bahwa dalam rangka adopsi budaya Melayu. Melayu itu kan mudah mengurusnya, menghargai baik sisi adat, toleransi, budaya," jelasnya.

Dia juga berharap agar Kapolda Riau dapat merangkul tokoh agama di Bumi Lancang Kuning tersebut sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Menurut dia, menjaga kedamaian tidak bisa hanya dilakukan oleh seorang Kapolda, atau hanya Gubernur maupun pimpinan lainnya secara tersendiri. Namun, harus dilakukan dengan cara sinergitas yang baik.

Pada akhirnya, dia berharap langkah-langkah itu juga berdampak besar terutama dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang selama ini menjadi masalah klasik di Bumi Melayu. (Rls)