Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 di Rumah Berisiko Sebarkan Virus Lebih Besar?

Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 di Rumah Berisiko Sebarkan Virus Lebih Besar?

29 Juli 2020
Ilustrasi

Ilustrasi

RIAU1.COM - Sampai saat ini, penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau masih terus terjadi, dan dari 400 lebih pasien yang terinfeksi, 80 persennya masih berusia muda.

Bahkan, dr Indra Yovi menyatakan, 80 persen ini merupakan generasi muda yang termasuk dalam orang tanpa gejala dan masuk dalam kategori pembawa atau carrier.

Pada beberapa kasus, karena keterbatasan ruang isolasi, banyak pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dianjurkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah, karena kondisi kesehatan cukup baik.

"Ini yang membuat penyebaran Covid-19 memiliki tingkat bahaya tinggi. Sebab, banyak ditemukan pasien Covid-19 yang isolasi mandiri tidak menerapkan protokol kesehatan," kata dr Yovi dalam Podcast Riau24 Channel baru-baru ini.

"Akibatnya, pasien OTG ini tanpa sengaja menularkan ke orangtua, paman dan kakeknya yang justru rentan terinfeksi dan bisa berakibat fatal," ucap dokter spesialis paru RSUD Arifin Achmad Pekanbaru ini.

Dengan begitu, dr Yovi menyatakan, pasien Covid-19 lebih baik diisolasi di rumah sakti untuk menekan penyebaran virus SARS-CoV-2 ini. "Jelas, isolasi mandiri tidak efektif." tegasnya.

"Namun tentunya, dalam kehidupan sehari-hari, mulai sekarang ini wajib menerapkan protokol kesehatan. Minimal, pakai masker, rajin cuci tangan dan jaga jarak," pungkasnya.