Tak Selamanya Buruk, Ini Manfaat Rasa Sedih dan Amarah Bagi Otak

Tak Selamanya Buruk, Ini Manfaat Rasa Sedih dan Amarah Bagi Otak

26 Mei 2020
Ilustrasi

Ilustrasi

RIAU1.COM - Kebanyakan orang menghindari emosi negatif seperti kesedihan, khawatir dan amarah dan berusaha untuk berpura-pura merasakan bahagia. Namun sebetulnya, emosi negatif memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan mental.

Suatu studi menunjukan bahwa emosi negatif bisa memiliki efek positif karena hal ini merupakan bagian dari evolusi emosi manusia. Emosi negatif berperan sebagai cara adaptasi yang menyebabkan tubuh mengenali dan mengingat situasi tersebut, sehingga kita dapat menjaga diri lebih baik lagi, serta meningkatkan kemampuan kognitif otak seseorang.

Berikut beberapa efek postif yang dapat muncul dari merasakan emosi negatif:

1. Meningkatkan kemampuan memori

Pada dasarnya, kemampuan mengingat dapat diganggu oleh informasi lainnya, sehingga kita cenderung mengingat lebih sedikit. Namun hal tersebut dapat dikurangi ketika seseorang merasakan emosi negatif.

Suatu percobaan dilakukan untuk menguji kekuatan memori pada saat sedang turun hujan, dibandingkan dengan pada saat hari cerah. Ternyata, efek cuaca hujan yang dianggap memicu emosi negatif justru menyebabkan informasi yang diingat malah lebih mendetail, dan lebih sedikit terjadi kesalahan informasi.



2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi

Saat sedang mengalami bad mood, seseorang cenderung lebih memperhatikan detail dan lebih perhatian terhadap hal yang dibicarakan seseorang. Emosi negatif tersebut juga mendorong seseorang untuk menggunakan opini yang persuasif dalam meyakinkan seseorang, serta lebih memudah memahami pernyataan yang ambigu.

3. Memicu pengambilan keputusan yang lebih baik

Kekhawatiran akan kegagalan di masa lalu dapat memberi Anda pelajaran tentang apa yang harus dilakukan dan harus dihindari. Sehingga, jika digunakan dengan tepat, rasa cemas tersebut dapat digunakan sebagai bahan perencaaan dan pengambilan keputusan di masa yang akan datang.

4. Meningkatkan fokus

Sebagai mekanisme adaptasi, perasaan bad mood juga meningkatkan kemampuan untuk fokus terhadap masalah atau situasi yang sedang dihadapi. Hal ini juga dapat mendorong otak menjadi lebih baik untuk berpikir kritis dalam mencari penyelesaian masalah.

Ini berbanding terbalik dengan perasaan senang, yang berperan sebagai sinyal yang menunjukkan situasi familiar atau aman, dan menyebabkan otak memproses informasi dengan detail dan fokus yang lebih sedikit.



5. Meningkatkan kemampuan analisis dan penilaian

Emosi negatif seperti kekhawatiran atau ketakutan dapat meminimalisir terjadinya bias dalam menilai sesuatu, karena seseorang cenderung lebih sensitif terhadap kesalahan. Selain itu menghadapi rasa takut dan cemas juga dapat mendorong seseorang memproses informasi dengan lebih efektif.

6. Berperan sebagai katalis

Pada dasarnya, rasa takut merupakan suatu hal yang wajar untuk dirasakan setiap manusia. Di satu sisi, rasa takut merupakan mekanisme yang melindungi diri dari bahaya, tetapi rasa takut akan kegagalan juga dapat memicu dorongan terkuat untuk melakuakn sesuatu dan membuat perubahan. Itulah sebabnya, menghindari rasa takut ataupun rasa cemas untuk berubah juga dapat menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk berkembang.

Loading...