Ini 9 Mitos Virus Corona di Masyarakat yang Ternyata Salah

Ini 9 Mitos Virus Corona di Masyarakat yang Ternyata Salah

25 Maret 2020
Ilustrasi

Ilustrasi

RIAU1.COM - Wabah virus Corona atau Covid-19 banyak menimbulkan kekhawatiran masyarakat, seiring terus bertambahnya jumlah korban yang terinfeksi virus asal Cina ini. Tak hanya itu, kondisi ini juga membuat banyak orang jadi mudah percaya terhadap informasi yang berkaitan Covid-19. Padahal, tak selamanya informasi itu benar.

Dilansir Detik.com, Rabu 25 Maret 2020, simpang siur informasi tentang Corona, tak ditampik kepala penyakit menular University of Maryland Upper Chesapeake Health, Faheem Younus, MD.

Agar masyarakat tidak salah faham, ia mengungkapkan sejumlah mitos tentang Covid-19 banyak beredar, padahal salah. Hal itu diunggah melalui akun twitter pribadinya @FaheemYounus. Berikut sembilan mitos Covid-19 yang ternyata salah:

1. Tidak Mandi atau Mengganti Pakaian Setelah Pulang Akan Bantu Sebarkan Virus Corona ke Keluarga. Memang, kebersihan adalah hal yang utama namun jangan jadikan hal tersebut membuat kamu jadi paranoid. Jadi jangan menakuti orang lain dengan hal ini. Cara pencegahan terbaik untuk virus Corona adalah dengan mencuci tangan, memberi jarak sosial sekitar 2 meter, menghindari keramaian dan lainnya.

2. Virus Corona dapat tersebar melalui makanan, khususnya makanan China. Yang sebenarnya, virus Corona adalah infeksi yang disebabkan oleh tetesan cairan dari orang yang terinfeksi saat mereka batuk atau bersin. Infeksi Covid-19 tidak ditularkan melalui makanan, seperti salmonella. Jadi tidak ada risiko infeksi Covid-19 yang disebabkan karena makanan yang dibawa pulang.

3. Menghindari paket yang dikirim atau datang ke SPBU, menggunakan kereta belanja hingga menggunakan ATM. Menurut Faheem, virus dan bakteri mungkin memang bisa menempel pada hal-hal tersebut, paket yang dikirim, pom bensin, kereta belanja, atau ATM. Namun permukaan yang bisa menyebabkan infeksi bukanlah hal-hal tersebut. Yang terpenting adalah selalu rutin mencuci tangan untuk mencegah infeksi virus dan bakteri.

4. Bersauna selama 20 menit dapat membunuh virus Corona. Menurutnya, tidak ada penelitian yang menguji coba hal ini. Justru sauna dapat menyebabkan pneumonia, folikulitis, dan penyakit lainnya.

5. Kehilangan fungsi indera oenciuman tanda seseorang terinfeksi Corona. Yang sebenarnya, kehilangan indera penciuman sementara karena infeksi alergi atau virus adalah hal yang wajar. Sehingga hal itu bukanlah gejala spesifik dari infeksi virus Corona. Sehingga belum tentu seseorang yang kehilangan indera penciuman berarti terinfeksi virus Corona.

6. Mengonsumsi bawang putih atau lemon dengan air panas dapat mencegah Corona. Pasalnya, tidak satupun dari bahan-bahan tersebut yang sudah teruji dapat melawan Covid-19.

7. Meminum hydroxychloroqui dan azithromycin bisa mencegah Infeksi Corona. Obat-obatan jenis ini, hanya boleh digunakan oleh pasien terjangkit Covid-19 tertentu. Bahkan terkadang obat-obatan tersebut bisa berpengaruh pada irama detak jantung yang fatal ditambah efek samping lainnya.

8. Pemerintah menyatakan keadaan darurat, berarti masyarakat sekarat. Yang sebenarnya, dengan menyatakan keadaan darurat, pemerintah lebih leluasa mengakses banyak sumber daya, seperti dana federal, dan personel, seperti penjaga nasional.

9. Percaya pada pesan dari dokter di Italia atau China. Ditegaskan Faheem, dokter sungguhan menerbitkan penelitian mereka dalam jurnal ilmiah, bukan di media sosial. Ada banyak penelitian-penelitian bagus terpercaya yang telah dipublikasikan. Jadi jangan mudah percaya pada penelitian yang hanya dipublikasikan di media sosial dan memicu informasi yang salah.