Manfaat Vitamin D,  Bantu Jaga Sistem Imun Cegah Corona

Manfaat Vitamin D,  Bantu Jaga Sistem Imun Cegah Corona

25 Maret 2020
Ilustrasi berjemur

Ilustrasi berjemur

RIAU1.COM - Semakin hari, jumlah masyarakat Indonesia yang positif terinfeksi virus Corona (Covid-19) terus bertambah. Pemerintah pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah perluasan penyebaran virus Covid-19 dengan mengurung diri dirumah untuk sementara waktu.

Melansir detikhealth, menjaga daya tahan tubuh, mencuci tangan selama 20 detik, menjaga jarak 1 meter dari orang yang batuk, bersin, atau demam, serta menutup hidung dan mulut dengan tisu atau siku ketika batuk dan bersin adalah beberapa cara yang bisa dilakukan. Khusus untuk menjaga daya tahan tubuh, diperlukan nutrisi yang baik agar tubuh tetap optimal.

Selain untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, vitamin D juga berperan menjaga sistem imun untuk mencegah infeksi virus dan bakteri. Berdasarkan penelitian pada tahun 2014 yang melibatkan 11.321 orang dari berbagai usia di 15 negara, pemberian suplementasi vitamin D mampu menurunkan risiko infeksi saluran nafas akut seperti batuk, pilek, flu, atau infeksi paru-paru.



Untuk mendapatkan vitamin D masyarakat Indonesia bisa berjemur untuk beberapa waktu pada jam yang tepat.

Namun paparan sinar matahari dan makanan saja tidak cukup, untuk mendapatkan Vitamin D sesuai kebutuhan tubuh, buktinya adalah meskipun Indonesia termasuk negara tropis yang kaya sinar matahari, ternyata berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, banyak di antara kita yang masih kekurangan vitamin D.

Secara umum, sebanyak 80% orang Indonesia kekurangan vitamin D dan kekurangan vitamin D ini dapat dialami oleh berbagai usia dan bahkan ibu hamil.

Kebanyakan, masyarakat Indonesia kurang terpapar sinar matahari karena lebih sering menghabiskan waktu di dalam ruangan di pagi dan siang hari. Selain itu juga menggunakan tabir surya atau pakaian tertutup ketika berada di luar ruangan, serta kurang asupan vitamin D dari makanan khususnya vegetarian, pemenuhan akan vitamin D tentu akan semakin sulit dicapai.



Sayangnya, gejala kekurangan vitamin D, tidak spesifik dan akan 'mengganggu' bila terjadi dalam jangka waktu yang lama sehingga tidak banyak yang menyadarinya. Gejala yang dapat dirasakan akibat kekurangan vitamin D seperti nyeri punggung bawah, panggul, atau kaki, otot terasa lemah dan nyeri, sulit tidur, mudah lelah dan sakit, gangguan mood, depresi, nyeri sendi, sakit kepala, dan rambut rontok.

Selain itu, kekurangan vitamin D dapat mengganggu sistem imun, meningkatkan risiko terjadinya rakitis pada anak atau lunaknya tulang sehingga mudah patah atau berubah bentuk pada orang dewasa. Kemudian juga dapat meningkatkan risiko tulang keropos (osteoporosis), penyakit autoimun, penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, saluran pernapasan, dan lain sebagainya.