Inilah Alasan Mengapa Vape Ditolak Sebagai Pengganti Kecanduan Rokok

Inilah Alasan Mengapa Vape Ditolak Sebagai Pengganti Kecanduan Rokok

16 Januari 2020
Inilah Alasan Mengapa Vape Ditolak Sebagai Pengganti Kecanduan Rokok

Inilah Alasan Mengapa Vape Ditolak Sebagai Pengganti Kecanduan Rokok

RIAU1.COM - Karena kampanye yang luar biasa, beberapa orang mungkin percaya bahwa beralih dari merokok ke vaping adalah alternatif yang dapat membantu seseorang membuang kebiasaan merokok mereka.

Namun, Ketua Asosiasi Pernafasan Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, tidak percaya pada gerakan yang disebutkan di atas dan menyangkal bahwa vape dapat menggantikan dan akhirnya menghentikan kebiasaan orang-orang untuk merokok.

"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan vape dan penggunaannya untuk berhenti merokok," kata Agus Dwi dalam pertemuan media di Kementerian Kesehatan di Jakarta pada 15 Januari.

Dia mengatakan ada dua alasan yang mendukung pernyataan itu dan yang pertama adalah karena efektivitas. Catatan WHO menyarankan 75 persen orang yang melakukan vape tidak bisa melepaskan kecanduan mereka.

“Jadi, iklan yang merujuk pada iklan dan penelitian lainnya 25 persen. Ini berarti bahwa hanya tingkat keberhasilan minimum yang disorot,” kata Agus.

Selain itu, pada saat melepaskan kecanduan merokok, Agus mengatakan bahwa ada delapan kriteria yang digunakan oleh WHO untuk mengesahkan suatu metode dalam melepaskan kecanduan merokok. Beberapa dari mereka menyebutkan tentang menghapus kebiasaan merokok seseorang tidak dapat melibatkan kegiatan yang dapat meningkatkan risiko kesehatan dalam penggunaannya.

“Rokok elektronik tidak dapat memenuhi kriteria WHO. Itu sebabnya vape tidak direkomendasikan, ”kata Agus Dwi Susanto.

 

 

R1/DEVI