Selain Sehat, Donor Darah Ternyata Juga Bisa Bikin Langsing

Selain Sehat, Donor Darah Ternyata Juga Bisa Bikin Langsing

13 Oktober 2019
Ilustrasi donor darah

Ilustrasi donor darah

RIAU1.COM - Darah merupakan salah satu komponen penting bagi tubuh. Rutin melakukan donor darah, selain bermanfaat bagi orang lain, donor darah juga memiliki manfaat yang sangat penting bagi tubuh kita. Berikut beberapa manfaatnya:

1. Menjaga Kesehatan Jantung

Kadar zat besi yang tinggi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah juga menyebabkan oksidasi kolesterol.

Kolesterol tersebut akan menumpuk pada dinding pembuluh darah yang akan meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke. Donor darah secara rutin membuat jumlah zat besi dalam darah lebih stabil yang artinya risiko serangan jantung dan stroke juga akan ikut turun.





2. Meningkatkan Produksi Sel Darah Merah

Donor darah juga akan membantu tubuh dalam mengurangi jumlah sel darah merah. Sumsum tulang belakang akan segera memproduksi dan mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang tersebut. Hasilnya, kita akan mendapatkan suplai darah merah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Donor darah adalah langkah yang sangat tepat untuk merangsang tubuh dalam pembuatan darah baru.

3. Membantu Menurunkan Berat Badan

Rutin melakukan donor darah adalah salah satu cara diet dan pembakaran kalori yang efektif. Dengan mengeluarkan sekitar 450 ml darah, terjadi proses pembakaran kalori kira-kira 650 di dalam tubuh. Jumlah kalori yang terbakar tersebut cukup untuk membuat tubuh kita menjadi langsing.

4. Mendapatkan Kesehatan Psikologis

Memberi sesuatu dengan ikhlas adalah hal yang membuat pikiran kita merasakan kepuasan psikologis.

5. Mendeteksi Penyakit Serius

Saat kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan lain-lain. Prosedur ini nantinya merupakan informasi yang krusial bagi penerima darah untuk mengantisipasi tertularnya penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk pendonor, prosedur ini dapat digunakan sebagai "rambu peringatan" yang baik agar kita lebih memperhatikan kondisi kesehatan kita sendiri.