Menkeu Sri Mulyani Akui Infrastruktur Dibangun, Namun Produktivitas Malah Loyo

Menkeu Sri Mulyani Akui Infrastruktur Dibangun, Namun Produktivitas Malah Loyo

10 Desember 2018
Sri Mulyani saat konferensi pers beberapa waktu lalu.

Sri Mulyani saat konferensi pers beberapa waktu lalu.

RIAU1.COM - Pemerintah terus membangun infrastruktur. Ratusan triliun dana yang digelontorkan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur itu. 

Namun Sayangnya, tak ada peningkatan produktivitas yang mampu dilihat lebih jauh. Produktivitas malah loyo. 

Hal ini diungkapkan sendiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Keynote Speech Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Senin (10/12/2018), seperti dikutip Riau1.com dari CNBC Indonesia. 

 
"Kita tengah menjaga APBN sesuai dengan fungsi alokasi. Apa yang dianggap prioritas," kata Sri Mulyani.

Ia juga menjelaskan, tahun depan anggaran pendidikan dipatok sampai Rp 490 triliun dari total Rp 2.461 triliun belanja.

"Ke daerah anggarannya. mencapai Rp 826 triliun sendiri. Dari belanja tersebut 20% untuk pendidikan," tuturnya.

"Presiden Joko Widodo pada tahun pertama fokus pada fungsi infrastruktur dan meningkat lebih dari Rp 150 triliun. Namun Presiden Jokowi ingin fokus pada SDM saat ini. Produktivitas tidak meningkat, daya kompetitif lemah. Oleh karena itu fokus alokasi untuk SDM penting," imbuh Sri Mulyani.


Sayangnya lagi, Sri Mulyani mengatakan beberapa daerah anggaran 20% tersebut belum tercapai.

"Beberapa daerah anggaran pendidikan 20% belum tercapai, (anggaran) kesehatan di pusat 5%, daerah 10% belum teracapai. Ini perlu di-redesain," ungkapnya.
 
Lebih jauh, ke depan menurut Sri Mulyani pemerintah juga siap untuk memfokuskan pada program vokasi.

"Orang punya gelar sarjana, master, PhD, tapi waktu kerja tidak produktif. Kita butuh keterampilan. Maka kegiatan vokasi jadi sangat penting," tegas Mantan Managing Director World Bank ini.

R1/Hee