Dampak Covid-19, Omzet Penjual Parsel di Kota Pekanbaru Merosot 50 Persen

Dampak Covid-19, Omzet Penjual Parsel di Kota Pekanbaru Merosot 50 Persen

28 April 2021
Toko parsel Shinta jalan Tambusai Pekanbaru

Toko parsel Shinta jalan Tambusai Pekanbaru

RIAU1.COM -Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada bidang kesehatan, tapi juga ekonomi. Mendekati Hari Raya Idul Fitri, biasanya penjual parsel kebanjiran pesanan. Tapi tahun ini mereka mengalami penurunan omzet hingga 50 persen.

Penjual parsel di Kota Pekanbaru, setiap akan mendekati hari Lebaran, akan kebanjiran pesanan dan mendapatkan keuntungan melimpah, karna seiring meningkatnya jumlah pembeli baik perseorangan maupun korporasi. Namun kondisi berbeda terjadi di tahun ini.

Sejak merebaknya Covid-19 dan diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar, grafik penjualan parsel anjlok. Hal ini disebabkan daya beli masyarakat berkurang di tengah wabah ini. 

Seperti yang dialami toko penjualan parsel jalan Tambusai Pekanbaru bernama Shinta. Di tempat ini pada dua pekan menjelang Lebaran biasanya diramaikan pembeli parsel, atau yang mengambil pesanan. Namun kali ini menuju Lebaran justru sepi pembeli.

"Menurun sekitar 50 persen, karna daya beli masyakarakat berkurang disebabkan dampak dari covid-19," kata Shinta selaku pemilik toko ketika ditemui Riau1. com di tokonya. Rabu 28 April 2021.

Shinta juga mengakui dampak dari covid-19 ia juga tidak bisa menaikkan harga jual untuk mengambil untung, begitu juga menurunkannya untuk menarik pembeli. Alhasil ia terpaksa mengurangi jumlah parsel guna meminimalisasi risiko merugi.

"Biasanya bisa bikin lebih 100 parsel sekarang paling puluhan takut banyak yang enggak laku," ujarnya.

Berkurangnya jumlah parcel yang diproduksi, berpengaruh pada keuntungan yang tidak menentu yang didapat setiap harinya. Ia pun berharap pandemi Covid-19 segera berakhir.

"Untuk harga yang kita jual bervariasi mulai dari Rp200 ribu," tutupnya.