Protokol Normal Baru Akan Diterapkan di Yogyakarta Pada Bulan Juli

Protokol Normal Baru Akan Diterapkan di Yogyakarta Pada Bulan Juli

24 Mei 2020
Protokol Normal Baru Akan Diterapkan di Yogyakarta Pada Bulan Juli

Protokol Normal Baru Akan Diterapkan di Yogyakarta Pada Bulan Juli

RIAU1.COM - Pemerintah Yogyakarta akan menerapkan protokol kesehatan "normal baru" mulai Juli, termasuk dalam industri pariwisata.

Kadarmanta Baskara Aji, sekretaris administrasi, mengatakan kepada tempo.co pada hari Jumat bahwa salah satu peraturan akan membatasi jumlah pengunjung ke tujuan wisata hingga 100 orang.

Seiring dengan tujuan wisata, hotel, pusat perbelanjaan dan pasar tradisional juga harus mematuhi protokol. Hotel, misalnya, harus menyediakan pembersih tangan dan tempat cuci tangan. Jumlah tamu per kamar juga akan dibatasi.

Untuk pusat perbelanjaan dan pasar, panitia harus siap menghadapi kerumunan besar dan memastikan bahwa pengunjung mengenakan masker.

Mengenai mengapa protokol itu diterapkan pada Juli, Aji mengatakan salah satu faktornya adalah bahwa dana bantuan sosial akan berakhir pada Juni. Setelah itu, publik akan diharapkan untuk melanjutkan kembali kegiatan dan bisnis mereka sambil mematuhi protokol kesehatan.

Kepala dinas pariwisata Yogyakarta Singgih Rahardjo mengatakan bahwa bagi bisnis untuk melanjutkan operasi mereka, mereka diharapkan siap sepenuhnya dan harus mengikuti pengembangan kasus COVID-19 di kota tersebut. Juga, pariwisata hanya akan dilanjutkan jika ada penurunan jumlah kasus di Yogyakarta dan rekomendasi dari gugus tugas COVID-19 di kota tersebut.

Pada hari Rabu, dilaporkan bahwa 20 hotel dan restoran di Yogyakarta berencana untuk melanjutkan operasi pada awal Juni meskipun terjadi pandemi.

Deddy Pranowo Eryono, kepala Asosiasi Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) cabang Yogyakarta, mengatakan bahwa properti tersebut diperlukan untuk mempersiapkan fasilitas yang diperlukan untuk mengimplementasikan protokol kesehatan COVID-19.

Tujuan wisata populer seperti candi Borobudur dan Prambanan di Jawa Tengah juga akan dibuka untuk wisatawan pada bulan Juni setelah ditutup selama tiga bulan terakhir. Penyelenggara kuil mengatakan bahwa pembukaan kembali mereka akan mematuhi protokol COVID-19, seperti mengharuskan pengunjung mengenakan masker wajah dan berlatih menjaga jarak fisik. Untuk mengurangi interaksi antara pengunjung dan staf, manajemen akan menggunakan layanan tiket tanpa uang tunai.