Kemenperin RI Nyatakan Amerika Serikat Masih jadi Tujuan Utama Ekspor Industri Manufaktur di Tanah Air

Kemenperin RI Nyatakan Amerika Serikat Masih jadi Tujuan Utama Ekspor Industri Manufaktur di Tanah Air

23 Maret 2020
Ilustrasi

Ilustrasi

RIAU1.COM - Kemenperin RI mencatat nilai ekspor industri pengolahan periode Januari-Februari 2020 sebesar US$21,76 miliar, naik 10,93 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kapusdatin Kemenperin RI, Janu Suryanto menuturkan, Amerika Serikat masih menjadi tujuan utama ekspor manufaktur dari Indonesia.  

“Pada Februari 2020, Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor utama industri pengolahan dari Indonesia, diikuti oleh China, Singapura, Jepang, dan India,” ucapnya, dilansir Tempo.com, Senin 23 Maret 2020.

Apabila dilihat pertumbuhan secara tahunan, ekspor Indonesia ke lima negara tersebut mengalami lonjakan. Ekspor ke Amerika Serikat naik 29,05 persen, Cina naik 16,81 persen, Singapura naik 57,50 persen, Jepang tumbuh 12,65 persen dan India naik 4,83 persen.

Dalam dua bulan pertama 2020, Janu menuturkan, capaian kinerja pengapalan produk manufaktur memberikan kontribusi hingga 78,92 persen dari total nilai ekspor yang menembus US$ 27,57 miliar.

“Sementara itu, nilai ekspor industri pengolahan pada Februari 2020 tercatat sebesar US$ 11,03 miliar, naik 2,73 persen dibanding Januari 2020 (month-to-month) yang mencapai US$10,73 miliar. Jika dibandingkan dengan Februari 2019 (year-on-year), kinerja ekspor industri pengolahan pada Februari 2020 naik 17,11 persen,” tuturnya.

Janu menjelaskan, neraca perdagangan industri pengolahan pada periode Januari-Februari 2020 surplus sebesar US$ 1,22 miliar. Sementara itu, neraca perdagangan industri pengolahan pada Februari 2020 mencatatkan surplus US$ 2,07 miliar.

Tercatat untuk sektor industri makanan menjadi penyumbang devisa terbesar dari total nilai ekspor industri pengolahan pada Januari-Februari 2020 yakni mencapai US$ 4,7 miliar. Angka tersebut naik 9,3 persen dibanding perolehan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 4,3 miliar.

Sektor lainnya yang mendorong pertumbuhan ekspor industri manufaktur adalah industri logam dasar yang nilai ekspor menembus US$ 3,5 miliar. Kemudian, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar US$ 1,9 miliar, industri pakaian jadi US$ 1,4 miliar, serta industri karet, barang dari karet dan plastik senilai US$ 1,2 miliar sepanjang dua bulan pertama awal tahun ini.