Labuan Bajo Berharap Bisa Mempertahankan Jumlah Kunjungan Wisatawan Ditengah Ancaman Virus Corona

Labuan Bajo Berharap Bisa Mempertahankan Jumlah Kunjungan Wisatawan Ditengah Ancaman Virus Corona

7 Februari 2020
Labuan Bajo Berharap Bisa Mempertahankan Jumlah Kunjungan Wisatawan Ditengah Ancaman Virus Corona

Labuan Bajo Berharap Bisa Mempertahankan Jumlah Kunjungan Wisatawan Ditengah Ancaman Virus Corona

RIAU1.COM -  Jumlah wisatawan asing yang mengunjungi Labuan Bajo di Pulau Flores telah meningkat terus sejak tahun lalu.

Menurut data Oktober 2019 dari Bandara Komodo, kota di Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan 16,17 persen tahun-ke-tahun (yoy) kedatangan wisatawan asing.

Shana Fatina Sukarsono, yang mengepalai Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), tetap berharap tren ini akan berlanjut tahun ini, meskipun ada pembatasan perjalanan karena wabah coronavirus yang baru. Dia mengakui bahwa kota tersebut telah mengalami dampak larangan perjalanan yang telah diberlakukan pemerintah Cina pada semua provinsi, serta larangan pemerintah Indonesia pada semua penerbangan ke dan dari China pada hari Rabu.

"Mudah-mudahan, kita dapat mempertahankan tren ini dalam menyambut turis asing dan domestik, dan akan dapat menyeimbangkan efek dari penurunan jumlah wisatawan Tiongkok," kata Shana kepada kompas.com, Jumat. Dia menambahkan bahwa turis Tiongkok termasuk di antara peningkatan pengunjung yang datang ke Labuan Bajo.

Menurut data, jumlah wisatawan dari Tiongkok yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Komodo telah meningkat 51,39 persen yoy pada 2019.

Shana mengatakan bahwa tidak ada kasus virus korona yang terdeteksi di Labuan Bajo, tetapi bandara telah menginstal pemindai termal dan tim medis khusus sebagai tindakan pencegahan.

Hingga saat ini, Indonesia belum memiliki kasus virus 2019-nCoV yang dikonfirmasi.

Bali telah melihat penurunan drastis kedatangan wisatawan Tiongkok dari 3.000-3.500 orang per hari menjadi 460-1.200 orang per hari, lapor kompas.com, dengan destinasi lain di Asia juga melaporkan tren penurunan yang serupa.

 

 

R1/DEVI