Ular dan Kura-kura Dari Cina Akan Segera Dilarang Untuk Diimpor Oleh Indonesia

Ular dan Kura-kura Dari Cina Akan Segera Dilarang Untuk Diimpor Oleh Indonesia

6 Februari 2020
Ular dan Kura-kura Dari Cina Akan Segera Dilarang Untuk Diimpor Oleh Indonesia

Ular dan Kura-kura Dari Cina Akan Segera Dilarang Untuk Diimpor Oleh Indonesia

RIAU1.COM - Pemerintah akan segera menangguhkan impor hewan hidup dari Cina, termasuk ular dan kura-kura, di tengah kekhawatiran tentang penyebaran virus korona yang mematikan ke Indonesia.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan pada hari Rabu bahwa kementerian sedang dalam proses mempersiapkan peraturan untuk menghentikan perdagangan hewan hidup antara Indonesia dan Cina, karena virus itu diyakini berasal dari hewan liar.

"Kami sedang mempersiapkan peraturan menteri sesuai dengan keputusan yang dibuat dalam pertemuan itu," katanya, merujuk pada pertemuan dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Istana Negara.

Agus melanjutkan dengan mengatakan bahwa kementerian akan membuat daftar hewan hidup yang akan dilarang diimpor dalam peraturan, di antaranya katanya adalah reptil seperti "ular dan kura-kura".

Reptil hidup merupakan mayoritas dari 19,4 ton impor hewan hidup dari Tiongkok ke Indonesia tahun lalu, menurut Statistik Indonesia (BPS).

Data BPS menunjukkan bahwa Indonesia mengimpor 18,2 ton reptil hidup - termasuk ular dan kura-kura - bernilai hampir US $ 216.000, mendominasi total impor hewan hidup senilai $ 314.295 dari Cina pada 2019.

Selain mengimpor reptil hidup, Indonesia juga mengimpor 1,2 ton mamalia hidup senilai $ 98.327 tahun lalu.

Agus mengatakan pemerintah akan mengikuti larangan impor sementara dengan evaluasi bulanan. "Jika kondisinya kembali normal, kami akan [mengizinkan impor]," katanya.

Para ahli sebelumnya memperingatkan Indonesia untuk menerapkan langkah-langkah yang lebih kuat terhadap perdagangan satwa liar lintas batas terutama karena para ilmuwan percaya bahwa coronavirus baru mungkin berasal dari hewan liar seperti kelelawar dan ular.

Pemerintah Cina telah menghubungkan pasar yang menjual binatang liar di kota Wuhan dengan virus corona, yang pada hari Kamis telah menewaskan 563 orang dan menginfeksi lebih dari 28.000 orang di daratan dan menyebar ke lebih dari 20 negara, AFP melaporkan.

Sehubungan dengan wabah tersebut, pemerintahan Tomohon di Sulawesi Utara juga telah menginstruksikan penjual di pasar hewan "ekstrem" di wilayah tersebut untuk berhenti menjual kelelawar dan ular yang dikenal sebagai makanan lezat lokal di wilayah tersebut.

“Kami telah bertemu dengan penjual untuk memberi tahu mereka tentang bahaya virus korona dan memerintahkan mereka untuk berhenti menjual kelelawar dan ular,” kata kepala Badan Kesehatan Tomohon Isye Liuw pada hari Kamis seperti dikutip oleh tempo.co.

Dia menambahkan bahwa penjual juga diperintahkan untuk berhenti menjual hewan liar lainnya seperti babi hutan, kucing, anjing dan tikus di pasar, tetapi masih mengizinkan penjualan babi.

 

 

 

 

R1/DEVI