Sebanyak 37 Pekerja Asal Indonesia Berada di Cina di Tengah Virus Corona yang Semakin Mengganas

Sebanyak 37 Pekerja Asal Indonesia Berada di Cina di Tengah Virus Corona yang Semakin Mengganas

1 Februari 2020
Sebanyak 37 Pekerja Asal Indonesia Berada di Cina di Tengah Virus Corona yang Semakin Mengganas

Sebanyak 37 Pekerja Asal Indonesia Berada di Cina di Tengah Virus Corona yang Semakin Mengganas

RIAU1.COM - Badan Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Denpasar, Bali, mengatakan bahwa masih ada setidaknya 37 pekerja migran yang bekerja di China, di mana virus corona yang menyebar dengan cepat telah menewaskan sedikitnya 213 orang.

“Tiga puluh tujuh pekerja migran Indonesia berangkat ke Cina pada tahun 2019. Mereka kebanyakan bekerja sebagai terapis spa atau dalam bisnis hotel. Kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kedutaan Besar Indonesia di Beijing, ”kata kepala badan Denpasar, Soleh Hidayat, pada hari Jumat seperti dikutip oleh Antara.

Soleh mengatakan data agensi mengindikasikan bahwa tidak ada pekerja migran Indonesia dari Bali yang dikirim ke China pada bulan Januari dan, bahkan jika ada yang melamar untuk bekerja di sana, mereka akan dilarang bepergian.

Tiga puluh enam pekerja migran saat ini di Tiongkok berasal dari Denpasar dan kabupaten lain di pulau wisata, termasuk Badung, Gianyar, Jembrana dan Tabanan. Hanya satu pekerja yang berasal dari Banyuwangi di Jawa Timur.

Dari 37 pekerja, 13 dari mereka bekerja sebagai terapis spa dan sembilan dari mereka sebagai terapis di sektor lain, sementara sisanya bekerja berbagai pekerjaan lain seperti manajer operasi, manajer penjualan dan asisten manajer.

Soleh, bagaimanapun, berhenti menyebutkan apakah para pekerja tinggal di luar Wuhan dan kota-kota lain di Hubei - pusat penyebaran - atau di luar provinsi yang dilanda virus.

Dia mengatakan tidak ada keluarga yang bertanya tentang keberadaan 37 pekerja migran dengan mengunjungi kantor agen.

"Mungkin para pekerja telah menghubungi keluarga mereka secara langsung," kata Soleh.

Dia mengatakan pemerintah pusat telah melayangkan rencana evakuasi karena pihak berwenang memantau wabah, yang telah mempengaruhi penerbangan antara Cina dan Indonesia.

Soleh tetap berharap bahwa para pekerja migran di Tiongkok dalam keadaan sehat.

“Buruh migran Indonesia harus segera melaporkan ke Kedutaan Indonesia di Beijing jika terjadi sesuatu dan memberi tahu [kedutaan] tentang keberadaan mereka jika mereka baik-baik saja,” katanya.

 

 

 

R1/DEVI