Terbesar di Asia Tenggara, PLTS Cirata Menarik Investor Dari Uni Emirat Arab

Terbesar di Asia Tenggara, PLTS Cirata Menarik Investor Dari Uni Emirat Arab

13 Januari 2020
Terbesar di Asia Tenggara, PLTS Cirata Menarik Investor Dari Uni Emirat Arab

Terbesar di Asia Tenggara, PLTS Cirata Menarik Investor Dari Uni Emirat Arab

RIAU1.COM -  Perusahaan Uni Emirat Arab (UEA) Energi Baru Terbarukan (EBT) Masdar, akan bermitra dengan anak perusahaan PT PLN (Persero), PT Pembangkit Jawa Bali Investasi (PJBI), untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mengambang di Waduk Cirata , Jawa barat. PLTS diklaim sebagai PLTS terbesar di Asia Tenggara.

Kerjasama investasi dimasukkan dalam perjanjian yang ditandatangani oleh CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi, Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini, serta Direktur Utama PT Pembangkit Jawa Bali Investasi (PJBI) Gunawan Yudi Hariyanto di Abu Dhabi pada hari Minggu, Januari 12, 2020.

Penandatanganan perjanjian juga disaksikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Budi G. Sadikin, dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, serta sejumlah pejabat negara lainnya.

"Investor pembangkit listrik ini adalah Masdar, dan telah dieksekusi. Itu [Masdar] adalah perusahaan EBT terbesar di Wilayah Teluk. Kepala BKPM mengatakan bahwa pemerintah akan mempercepat izin investasi di masa depan, terutama terkait dengan pengembangan EBT, "kata Direktur Promosi Sektoral BKPM, Imam Soejoedi, dalam sebuah pernyataan tertulis di Jakarta, Senin, 13 Januari 2020.

Investasi untuk PLTS telah mencapai nilai Rp1,8 triliun, dan telah menetapkan rekor baru untuk pembangkit listrik tenaga surya terbesar di kawasan ASEAN, setelah Pembangkit Listrik Cadiz di Filipina, dengan kapasitas 132,5 MW. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa salah satu alasan paling penting untuk mempercepat proses investasi adalah karena porsi EBT dalam komposisi energi nasional masih terbatas, hanya sekitar 10 persen dari komposisi energi nasional secara total.

Bahkan, pemerintah menargetkan porsi EBT dalam komposisi energi nasional mencapai 23 persen pada tahun 2025. Selanjutnya, porsi listrik saat ini yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga surya dalam kapasitas listrik nasional yang ada sekarang hanya 5 MW.

Loading...

Sebanyak 16 kerja sama antara Indonesia dan UEA telah disepakati, lima di antaranya telah ditandatangani antara pemerintah kedua negara, dan 11 di antaranya telah ditandatangani oleh bisnis swasta di kedua negara. Ini termasuk Perjanjian Jual Beli Tenaga (PPA) 'Floating Solar PV PP 145 MWAC' di Danau Cirata, Jawa Barat, antara konsorsium investor, PT PBJ Investasi (PT PJBI dan Masdar) serta PT PLN (Persero), dengan nilai USD 129 juta.

 

 

 

R1/DEVI