Merugi Akibat Banjir, Penyewa Mal Tuntut Ganti Rugi ke Pemprov DKI

Merugi Akibat Banjir, Penyewa Mal Tuntut Ganti Rugi ke Pemprov DKI

12 Januari 2020
Mal di Jakarta terpaksa tutup akibat terendam banjir

Mal di Jakarta terpaksa tutup akibat terendam banjir

RIAU1.COM - Bencana banjir yang melanda Jabodetabek beberapa pekan lalu, membuat sejumlah para pebisnis khususnya pusat perbelanjaan seperti mal mengalami kerugian yang cukup besar.

akibat kerugian itu, para pengusaha mal yang ada di Jakarta menuntut ganti rugi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Ketua Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HPPBI), Budihardjo Iduansjah menuturkan, pihaknya telah bersurat kepada Pemprov DKI agar membahas kompensasi kerugian akibat banjir.

"Kita mau 'fair' sajalah untuk kompensasi banjir ini. Sejauh ini kita tuntutnya beberapa kebijakan yang menghambat bisa dicabut, seperti pajak," kata Budihardjo, dilansir Kompas.com, Ahad 12 Januari 2020.

Budiharjo menuturkan, dari data yang diperoleh, Mal Cipinang dan Lippo Puri Mal terpaksa tutup lebih dari sepekan.

"Bila hitungan kasar, satu mal bisa merugi sampai Rp15 miliar selama operasional tutup setengah bulan ini. Kita target per meter persegi Rp1 juta sampai Rp2 juta per bulan," tuturnya.

Loading...

"Ini mereka tutup setengah bulan. Misal Rp500 ribu, kali saja kalau luas mal ada 30.000 meter persegi, bisa rugi capai Rp15 miliar selama tutup," terangnya.

Akibat banjir yang melanda Jakarta pada awal tahun 2020, sejumlah mal terpaksa tidak beroperasi demi keselamatan para pengunjungnya.

Salah satunya, Mal Taman Anggrek di Jakarta Barat, yang terpaksa tutup karena kerusakan mesin pembangkit listrik yang terendam banjir.

Demi menghindari banjir susulan, Mal Taman Anggrek membuat tanggul dengan karung pasir dan terpal untuk menghindari air masuk ke ruang pembangkit listrik di lantai dasar gedung.