Catatan BI, Penarikan Uang Tunai Capai Rp22,2 Triliun di Pekan Pertama Ramadan

Catatan BI, Penarikan Uang Tunai Capai Rp22,2 Triliun di Pekan Pertama Ramadan

10 Mei 2019
Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi (tengah) di Jakarta, Jumat (10/5/2019). Foto: Antara.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi (tengah) di Jakarta, Jumat (10/5/2019). Foto: Antara.

RIAU1.COM -Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai sebesar Rp217,1 triliun selama Ramadan dan libur Lebaran 2019. Berbeda dengan 2018, kebutuhan uang tunai sebesar Rp191,3 triliun.

"Di pekan pertama Ramadan ini, realisasi penarikan kebutuhan uang tunai capai Rp22,2 triliun," kata Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi dilansir dari Antara, Jumat (10/5/2019).

Di pekan pertama Ramadan ini, realisasi penarikan uang tunai terbanyak terjadi di Pulau Jawa dengan wilayah non-Jakarta seperti, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dengan besaran Rp8,5 triliun.

Secara total, untuk Ramadan dan Lebaran 2019, uang tunai yang disiapkan sebanyak Rp217,1 triliun. Paling besar didominasi kebutuhan di Jabodetabek sebesar Rp51,5 triliun, kemudian Jawa Timur sebesar Rp29,9 triliun, Jawa Tengah dan Yogyakarta sebesar Rp31,1 triliun, dan Jawa Barat, serta Banten sebesar Rp23 triliun. Sedangkan sisanya tersebar di luar Pulau Jawa.

"Peningkatan kebutuhan uang tunai selama Ramadan dan Lebaran 2019 ini karena beberapa faktor," sebut Rosmaya.

Loading...

Faktor pertama, periode libur Lebaran yang cukup panjang yakni 10 hari dari 30 Mei hingga 9 Juni 2019. Kedua, kenaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS) dan juga pencairan untuk Tunjangan Hari Raya PNS dan pegawai swasta.

"Adapun total kebutuhan uang tunai Rp217,2 triliun ini lebih besar hingga empat kali lipat dari kebutuhan uang tunai di hari normal. Kenapa meningkat di banding waktu normal, salah satunya karena kenaikan gaji," ujar Rosmaya.