Jika Sepakat Dibangun Perhutanan Sosial di Desa Buruk Bakul Bengkalis, Pemprov Riau akan Fasilitasi ke Kementerian

Jika Sepakat Dibangun Perhutanan Sosial di Desa Buruk Bakul Bengkalis, Pemprov Riau akan Fasilitasi ke Kementerian

6 September 2021
Saat penanaman mangrove

Saat penanaman mangrove

RIAU1.COM - Penanaman bibit bakau dilakukan bersama kelompok masyarakat Pengawas Sekat Bakau Bengkalis. Turut hadir, Ketua Komisi I DPRD Bengkalis Zuhandi, Sekretaris LAM Provinsi Riau Yusman Hakim, Kabid Kabid penataan dan penataan dan Kabid pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), Restorasi Gambut dan Perhutanan Sosial.

"Kegiatan penanaman mangrove yang diinisiasi oleh kelompok masyarakat yang peduli mangrove. Giat ini merupakan kegiatan lanjutan dari parade  2021, dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia," kata Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Riau,  Maamun Murod.

Yang mana, kata dia, kelompok masyarakat membuka donasi untuk satu bendera dan satu bibit bakau untuk ditanam. Dari donasi yang dibuka terkumpul 60 orang donator dengan 170 paket.

Sebagai bentuk apresiasi, DLHK Riau kemudian memberikan donasi sebanyak 2.000 bibit mangrove untuk ditanam. Setelah penanaman, dilanjutkan dengan kegiatan dialog bersama masyarakat penggiat lingkungan di Desa Buruk Bakul. 

Usai penanaman, Kepala DLHK Riau kemudian berdialog dengan para pejabat, para tokoh dan masyarakat  yang hadir, diantaranya mengenai perhutanan sosial dan keterbatasan anggaran masyarakat dalam hal rehabilitasi mangrove.

Namun, melalui program adopsi pohon yang saat ini telah dilaksanakan diharapkan bisa membantu kerangka pendanaan yang saat ini terkendala. Kemudian, mantan Kadis LHK Kepulauan Meranti juga mendorong kepada tokoh masyarakat untuk turut membantu dalam hal persiapan pembentukan perhutanan sosial di Desa Buruk Bakul.

"Nantinya kalau di tingkat desa telah sepakat akan dibangun perhutanan sosial, kami siap untuk memfasilitasi di tingkat pusat atau kementerian. Saya juga berpesan agar masyarakat mau menjaga hutan mangrove yang ada dan berinovasi dalam pengelolaan mangrove agar bernilai ekonomi untuk masyarakat," demikian Mamun Murod.*