Demi Nafkahi Keluarga, Buruh Bongkar Muat di Bengkalis Tetap Bekerja Walau Penghasilan Tinggal Rp 35 Ribu Perhari

Demi Nafkahi Keluarga, Buruh Bongkar Muat di Bengkalis Tetap Bekerja Walau Penghasilan Tinggal Rp 35 Ribu Perhari

7 April 2020
Para Buruh Bongkar muat di pelabuhan Bengkalis/R24

Para Buruh Bongkar muat di pelabuhan Bengkalis/R24

RIAU1.COM -BENGKALIS - Sebanyak 2,760 orang buruh yang tergabung di F-SPTI dan K-SPTI dari 7 Kecamatan di Kabupaten Bengkalis, Riau mengeluh soal upah yang mereka terima lantaran turun drastis.

Turunnya pendapatan gaji untuk seorang buruh tersebut, sebelum mewabahnya virus Corona atau covid-19, mereka bisa berpenghasilan Rp 85.000 hingga Rp 100.000 perhari. Tetapi semenjak pandemi Corona virus, para buruh di bengkalis hanya mendapat upah Rp35.000 perharinya 

Disampaikan Ketua bongkar muat dan Korlap DPC F-SPTI dan K- SPTI Rudi Hartono kepada Riau24.com, Selasa 7 April 2020 mengungkapkan bahwa saat ini di Kabupaten Bengkalis ada sekitar 2,760 orang pekerja buruh yang tergabung di F-SPTI dan K-SPTI Kabupaten Bengkalis 

"Saat ini, ada 2,760 orang buruh FSPTI-K-SPTI untuk khusus dari 7 kecamatan di Kabupaten bengkalis. Para buruh harus mengelus dada lantaran pendapatan para buruh sangat jauh berkurang disebabkan mewabahnya virus Corona saat ini,"ungkap Rudi Hartono kepada media ini.

Diutarakan Rudi, para buruh selama ini hanya mengharapkan bongkar dari truck. Sedangkan, untuk muat barang selama wabah Corona ini hanya ada 1 kapal dan itu jarang masuk lagi ke Bengkalis. 

"Sebelumnya para buruh bisa mendapat upah sebesar Rp100 ribu perharinya. Dampak dari virus corona ini jauh menurun dan menjadi Rp 35 ribu perharinya. Sedangkan para buruhpun harus menunggu sampai malam karena buruh masih harus menunggu truck yang masuk melalui armada jasa roro untuk dilakukan bongkar barang,"ujar Rudi lagi.

Menurut Rudi, saat ini cuma bongkar barang yang diharapkan oleh para buruh dan itu menunggu truck coldisel masuk. Sedangkan untuk muat barang sama sekali sudah tidak ada lagi. 

"Seluruh buruh saat ini jelas mengeluh karna kebutuhan kehidupan untuk keluarga mereka tidak mencukupi, tetapi mau tidak mau harus bekerja dilapangan sedangkan semua barang naik, contoh aja gula udah 20 rb/kg. Semenjak virus Corona ini pendapatan para buruh jauh merosot,"ujarnya lagi.

Sementara itu, Arifin (57) salah seorang buruh bongkar muat barang di pelabuhan camat Bengkalis menyampaikan, walaupun saat hanya mendapatkan upah 50-35 ribu perharinya, dirinya tetap bekerja dikarena untuk menafkahi kehidupan anak dan istrinya dirumah.

"Semenjak virus Corona ini, kami bekerja untuk mendapatkan 80 ribu saja susahnya mintak ampun. Apalagi keadaan ekomi sekarang ini sangat merosot, ditambah lagi adanya wabah Covid-19, dan kami selama bekerja dipelabuhan ini sangat jauh berkurang," ucap Arifin.

Jadi, lanjut Arifin, jika memang pemerintah memandang kami sebagai para buruh disini. Kami mengharapkan agar pemerintah bisa membantu kami. Sedangkan untuk permasalahan mata pencarian saat ini berapa ikhlas mendapatkan rezki, kami tetap berusaha untuk memberikan nafkah keluarga.

"Kami para buruh sangat mengharapkan, adanya bantuan dari pemerintah, soalnya, untuk makan saja saat ini susah apalagi mau beli ini itu. Memang gaji kami perharinya pun sekarang ini tidak menentu, terkadang ada terkadang tidak ada. Memang jauh kekurangannya saat ini,"pungkasnya. (hari)