Abrasi 10 meter pertahun, Kondisi Pantai Senekip Bantan Bengkalis Kian Parah

Abrasi 10 meter pertahun, Kondisi Pantai Senekip Bantan Bengkalis Kian Parah

11 Februari 2020
Kondisi Pantai Senekip Bantan Bengkalis yang mengalami abrasi

Kondisi Pantai Senekip Bantan Bengkalis yang mengalami abrasi

RIAU1.COM - Abrasi yang terjadi di Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis khususnya di Kecamatan Bantan kian mengkhawatirkan. Bahkan pertahunnya mencapai 10 meter.

Salah satunya, abrasi yang cukup parah terjadi di bibir pantai Tanjung Senekip, Desa Telukpambang, Kecamatan Bantan.
 
Pantai Wisata yang baru diresmikan Pemkab Bengkalis ini kondisinya sudah memprihatinkan. Apalagi, beberapa pohon mangrove sebagai penyangga bibir pantai sudah tumbang akibat abrasi.

Mirisnya, sejak 2019 hingga awal tahun 2020 ini sudah tiga gazebo hanyut ke laut akibat hempasan gelombang dan angin kencang.

"Parah pantai kami dah. Sebelum diresmikan, tebing masih utuh. Sekarang sudah 10 meter terjun ke laut," kata Ismail, salah satu pemuda penjaga Pantai Wisata Senekip, Selasa 11 Februari 2020.

Ismail mengungkapkan, kondisi ini semakin parah dengan tumbangnya pepohonan akibat kikisan gelombang pasang naik. "Lihatlah sendiri, banyak pohon kayu tetonggeng (tumbang)," ungkapnya.

"Sekarang kalau air pasang besar, langsung naik ke atas darat. Semalam, air sudah mendekati gazebo permanen yang dibangun pemerintah," tambahnya.

Ismail menyarankan, pihak terkait khususnya Pemkab Bengkalis bisa membangung turap dan pemecah ombak agar abrasi tidak semakin parah.

"Dapat diatur batu disepanjang bibir pantai ini, yakin tak ade tanah runtuh lagi. Tapi kalau dibiarkan sudahnya tinggal name pantai ni," katanya dengan logat melayu.