Dari Jembatan Siak IV yang Dibuka Setelah 30 Hari Diresmikan Hingga Berakhirnya Aksi Ratusan Masyarakat Koto Aman Usai 2 Pekan Bertahan di Bawah Flyover

Dari Jembatan Siak IV yang Dibuka Setelah 30 Hari Diresmikan Hingga Berakhirnya Aksi Ratusan Masyarakat Koto Aman Usai 2 Pekan Bertahan di Bawah Flyover

24 Maret 2019
Aksi ratusan masyarakat Desa Koto Aman Kampar di Gedung DPRD Riau (atas) dan dibukanya akses Jembatan Siak IV (bawah) (foto: barkah/riau1.com)

Aksi ratusan masyarakat Desa Koto Aman Kampar di Gedung DPRD Riau (atas) dan dibukanya akses Jembatan Siak IV (bawah) (foto: barkah/riau1.com)

RIAU1.COM - Penantian masyarakat Kota Pekanbaru berakhir setelah Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Marhum Bukit) atau dikenal dengan Jembatan Siak IV sudah bisa dilewati setelah satu bulan ditutup usai diresmikan tanggal 14 Februari 2019 lalu.

Selain itu, ratusan masyarakat Desa Koto Aman, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar kembali ke kampung halamannya setelah dua pekan bertahan di bawah flyover Jalan Sudirman-Tuanku Tambusai Pekanbaru untuk menuntut penyelesaian sengketa lahan.

Di sini, Riau1.com akan merangkum berbagai hal yang terjadi di Bumi Lancang Kuning selama sepekan, mulai dari dibukanya akses Jembatan Siak IV hingga berakhirnya aksi demo ratusan masyarakat Desa Koto Aman Kampar.

1. 30 Hari Ditutup Usai Diresmikan, Jembatan Siak IV Akhirnya Dibuka

Masyarakat Kota Pekanbaru, Riau akhirnya bisa melintasi di Jembatan Sultan Abdul Jalil Alimuddin Syah (Marhun Bukit) atau dikenal dengan Jembatan Siak IV, Senin 18 Maret 2019.

Jembatan yang telah diresmikan sejak 30 hari lalu oleh Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim baru bisa digunakan hari ini setelah Dinas PUPR Riau menerima sertifikat laik operasi dari Kementerian PUPR.

"Kita sudah terima sertifikat laik operasinya dan hari ini Jembatan Marhum Bukit sudah resmi dioperasikan dan bisa digunakan masyarakat Kota Pekanbaru," kata Kepala PUPR Riau, Dadang Eko Purwanto.

Sementara itu, Gubernur Riau, Syamsuar berharap jembatan yang telah dinanti masyarakat Riau, khususnya Kota Pekanbaru sejak 10 tahun lalu itu bisa digunakan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat Riau dan bisa digunakan sesuai dengan kapasitas jembatan tersebut. Karena ini milik rakyat, tentu harus dijaga bersama dan akan terus dikontrol," ucap Syamsuar.

2. Keterbatasan Anggaran, Uang Pembinaan Atlet Tahun ini Hanya Cukup untuk 6 Bulan

Keterbatasan anggaran yang dialami Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau menjadi kendala dalam memaksimalkan pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga di Bumi Lancang Kuning di tahun 2019 ini.

Sekretaris Umum KONI Riau, Deni Ermanto mengatakan, uang pembinaan atlet seharusnya sudah dianggarkan untuk jangka waktu satu tahun kedepan.

"Tapi karena ada rasionalisasi yang cukup besar tahun 2019 ini, kita hanya sanggup menyediakan uang pembinaan untuk atlet selama 6 bulan saja," kata Deni kepada Riau1.com, Selasa 19 Maret 2019.

"Untuk mengatasi kekurangan 6 bulan lagi, masih akan kita pikirkan bagaimana solusinya seperti apa untuk mencari pembiayaan tambahan," lanjut Deni.

3. Izin PT SA di Desa Koto Aman Sesuai Prosedur, Wagubri: Masyarakat yang Tidak Puas Silahkan Tempuh Jalur Hukum

Kasus sengketa lahan antara masyarakat Desa Koto Aman, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar dengan PT Sekar Bumi Alam Lestari (SA, sebelumnya SBAL), berakhir dengan beberapa poin catatan.

"Kita sudah mendengarkan penjelasan dari semua pihak, baik itu masyarakat, pihak perusahaan, BPN dan pihak lainnya yang terlibat dalam kasus sengeketa lahan ini," kata Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, Rabu 20 Maret 2019.

Loading...

Edy mengungkapkan, pihak Pemprov Riau juga sudah mengakomodir permintaan dari masyarakat Desa Koto Aman untuk dipertemukan dengan pihak perusahaan. "Kita sudah akomodir ini," ucap Edy kepada Riau1.com.

Edy melanjutkan, pihak PT SA sudah memberikan penjelasan yang pada prinsipnya, bersedia mengakomodasi masyarakat Koto Aman, selama bisa membuktikan kepemilikan lahan secara administrasi.

"Artinya pihak perusahaan sudah memiliki itikad baik untuk penyelesaian sengketa lahan dengan masyarakat Desa Koto Aman ini," sebut Edy usai menggelar rapat tertutup membahas kasus sengketa lahan Desa Koto Aman di Kantor Gubernur Riau.

4. 2 Pekan Tinggal di Bawah Flyover, Perjuangan Ratusan Masyarakat Desa Koto Aman di Pekanbaru Berakhir 'Sia-sia'

Perjuangan masyarakat Desa Koto Aman, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar selama dua minggu bertahan di bawah flyover persimpangan Jalan Sudirman-Tuanku Tambusai, Kota Pekanbaru akhirnya berujung pilu.

'Sia-sia' sudah perjuangan ratusan masyarakat ke Kota Pekanbaru untuk bertemu Gubernur Riau dengan tujuan memperjuangkan hak atas tanahnya di Desa Koto Aman yang bersengketa dengan perusahaan PT Sekar Bumi Alam Lestari (SA).

Perjuangan ratusan masyarakat Desa Koto Aman yang sebagian merupakan anak-anak dengan bertahan di flyover selama dua pekan usai setelah Kepala Desa (Kades) Koto Aman mengambil kebijakan untuk menghentikan aksi unjuk rasa.

"Kita tidak berkata apa-apa lagi ketika diawal pembuka, Kades mencabut kuasa kita untuk menfasilitasi penyelesaikan persoalan tersebut," kata Anton yang selama ini diberi kuasa untuk memperjuangkan hak masyarakat Desa Koto Aman.

"Ketika diawal kita sudah disampaikan kuasanya dicabut, tentu semua masalah ini kita kembalikan ke pemerintahan desa, agar Kades itu sendiri yang menyelesaikannya," sebut Anton yang ditemui usai mengikuti rapat tertutup dengan Pemprov Riau terkait permasalahan Desa Koto Aman, Rabu 20 Maret 2019.

5. Pertama Kali Ikut Kejuaraan Dunia, Pebiliar Putri Andalan Riau ini Raih 4 Kemenangan Beruntun di Cina

Rina Muchtar, pebiliar putri andalan Riau terus menunjukkan kemampuannya di ajang Chinese 8 Pool International Championship yang digelar di Cina.

Sejak pertandingan yang dimulai sejak tanggal 14 Maret 2019 itu, tercatat prestasi Rina yang juga merupakan atlet biliar Kota Pekanbaru sudah mengantongi empat kali kemenangan dari empat pertandingan.

"Atlet kita, Rina sudah mengantongi empat kemenangan di kejuaraan biliar internasional di Cina," kata Pelatih biliar Riau, Jefri kepada Riau1.com, Rabu 20 Maret 2019.

Jefri menuturkan, empat kemenangan berturut-turut tersebut, diantaranya melawan atlet Belarusia 5-1, melawan atlet Rusia 5-4, melawan atlet Bulgaria 5-3 dan melawan atlet Macau 5-4.

"Selain mendapat empat kemenangan berturut-turut, Rina juga mencatatkan dirinya sebagai satu-satunya atlet biliar putri Indonesia yang masih bertahan di kejuaraan tersebut," tuturnya.