Rawan Kecelakaan, Sambungan Jembatan Maredan Menganga dan Tak Bercahaya Lagi

Rawan Kecelakaan, Sambungan Jembatan Maredan Menganga dan Tak Bercahaya Lagi

4 Februari 2021
Pengendara di jembatan Maredan

Pengendara di jembatan Maredan

RIAU1.COM -

SIAK - Jembatan Sultan Syarif Hasim (SSH) atau jembatan Maredan kembali hantui pengendara yang melintas. Siar Muai atau sambungan antar lantai jembatan terlihat kembali merenggang lebar.

Betapa tidak dihantui rasa cemas, dari atas jembatan tersebut, pengendara dapat melihat ke sambungan jembatan yang renggang itu kondisi dibawah jembatan melalui celah kerenggangan sambungan jembatan.

Tak hanya itu, saat melintasi jembatan yang terletak di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak itu, para pengendara sepeda motor dan mobil sejenis sedan harus mengalah dengan mobil-mobil berat yang diperkirakan memiliki berat angkutan puluhan Ton.

"Beginilah nasib kami pak, rasa-rasa mau pecah ban motor ini kalau lewat jembatan itu, belum lagi truck dan tronton yang melintas dengan kecepatan tinggi bahkan kerap melakukan konvoi, langsung terlintas dibenak ini apakah kematian ku di jalan ini," ujar Deni warga Kampung Maredan kepada Riau1.com Rabu 3 Februari 2021 Sore. 

Lanjutnya menceritakan, permasalahan jembatan ini tidak pernah ada habisnya, tak sedikit sepeda motor dan mobil mengalami kecelakaan akibat kerenggangan jembatan yang memiliki Panjang mencapai 1.474 meter itu.

"Wah, kalau ditanya kecelakaan, sejak jembatan ini di resmikan pak, udah gak kehitung lagi mungkin kecelakaannya. Setau kami yang awam ini, jembatan ini kabarnya hanya dapat dilalui oleh kendaraan dengan kapasitas muatan maksimal 8 ton. Tapi sama-sama kita lihat pak, mulai dari dump truk pengangkut Sawit hingga truck peti kemas yang memiliki 12 sampai 16 roda itu bebas berlalu lalang di jembatan ini, tanpa ada penindakan dari aparat yang berwenang," jelas pria yang mengaku setiap hari melintas di jembatan itu.

Hal senada juga diceritakan oleh Yusnan warga Kampung Tualang Timur yang mengaku sangat tidak nyaman dan takut saat melintas di jembatan Maredan.

"Sangat tidak nyaman kalau lewat jembatan ini pak, sudahlah sambungan jembatannya rusak begitu, ditambah lagi mobil-mobil berat suka melintas, tapi mau tidak mau tetap harus kami lalui pak, karena tidak ada akses jalan lain selain lewat jembatan ini," terangnya.

Loading...

Pekerja swasta di salah satu perusahaan kelapa sawit itu juga mengatakan, rusaknya sambungan jembatan itu sudah lama terjadi. Meski sempat ada pengerjaan perbaikan, namun tidak semua sambungan yang diperbaiki.

"Kalau tidak salah sudah lebih setahun pak jembatan ini seperti ini. Dulu ada yang ngerjain perbaikannya, tapi kayaknya tidak semua sambungan yang diperbaikinya. Kemudian ini mulai rusak lagi," ucapanya.

Ia pun meminta kepada pemerintah agar memperhatikan perawatan Jembatan Maredan dan melarang truck bertonase besar melintas di jembatan tersebut.

"Wah, jangan hanya tol saja pak yang dibenahi pak, jembatan kita ini pun butuh perhatian pak. Besar harapan kami, kerusakan sambungan jembatan ini dan lampun iembatan segera diperbaiki, agar jembatan Maredan dapat mulus dan bercahaya kembali," pungkasnya.

Dari pantauan, terlihat arus lalu lintas di jembatan Maredan tampak cukup padat dilewati oleh seluruh masyarakat dan kendaraan berat milik perusahaan. 

Lampu jembatan pun sudah tidak berfungsi, bahkan batrai lampu jembatan tersebut tak ada terpasang di tiang lampu.

Diketahui, Jembatan SSH atau jembatan Maredan tersebut termasuk jembatan iconik di kabupaten Siak, selain jembatan Tengku Agung Sultana Latifa Siak dan Jembatan Teluk Mesjid yang berada di Kecamatan Sungai Apit.

Panjangnya mencapai 1.474 meter dan lebar 12,7 meter, clearence mencapai 23 meter dan lebar alur pelayaran mencapai 100 meter.