Karnaval Pawai Budaya Peringatan Sumpah Pemuda se-Riau, Siak Tampilkan Tari Olang-olang dari Dayun

Karnaval Pawai Budaya Peringatan Sumpah Pemuda se-Riau, Siak Tampilkan Tari Olang-olang dari Dayun

20 Oktober 2019
Bupati Siak, Alfedri saat mengikuti pawai karnaval kebudayaan di Jalan Gajahmada Pekanbaru

Bupati Siak, Alfedri saat mengikuti pawai karnaval kebudayaan di Jalan Gajahmada Pekanbaru

RIAU1.COM - Tampil berbusana melayu bertanjak, serta diiringi ratusan jajaran  berpakaian adat nusantara, Alfedri bersama Forkopimda Siak dan Sekretaris Daerah Kab Siak, mengikuti Karnaval Pawai Budaya Sempena Hari Sumpah Pemuda ke-91 Tahun 2019 tingkat Provinsi Riau, Sabtu 19 Oktober 2019 di Pekanbaru. 

Ditemani sang istri Bupati Alfedri mengikuti pawai dari garis keberangkatan di Jalan Sumatera hingga jalan Kartini. Dia berjalan di barisan depan sebelum kendaraan hias berbentuk rumah adat dan istana Siak.

"Pawai budaya itu merupakan salah satu sarana memperkenalkan kepada masyarakat Riau bahwasanya di Kabupaten Siak memiliki suku-suku asli dan beragam budaya dari daerah lain" kata Alfedri, Minggu 20 Oktober 2019.

Dibuktikannya dengan penampilan seni tradisi tarian olang-olang yang ditampilkan oleh masyarakat Kecamatan Dayun. Kemudian barisan Pakaian Adat Nusantara, yang menggambarkan kebhinnekaan masyarakat Kabupaten Siak yang telah terjalin sejak era Kesultanan Siak.

Ia menuturkan, di masa lalu, masyarakat Negeri istana yang multikultur dan multietnis hidup harmonis dan berdampingan, dibawah payung panji budaya melayu dibawah kepemimpinan Sultan-sultan Siak yang arif dan bijaksana. Hal ini sesuai dengan semangat peringatan sumpah pemuda, Bhinneka Tunggal Ika, Berbeda-beda Namun Satu Jua.

Loading...

Sementara itu mobil hias bertema Istana Siak Asserayah Al Hasyimiyah, mengilustrasikan kemegahan istana berjuluk Istana Matahari Timur, sebagai kediaman resmi Sultan Siak yang dimulai pembangunannya sejak tahun 1889, pada masa pemerintahan Sultan Siak ke 11 yaitu Sultan Syarif Hasyim. 

Istana yang memiliki kekhasan perpaduan corak melayu arab dan eropa ini kemudian selesai dibangun pada tahun 1893. Saat ini, Istana Siak Asserayah Al Hasyimiyah menjadi kebanggaan masyarakat dan menjadi ikon pariwisata Kabupaten Siak, dan dijadikan logo resmi Pemerintah Daerah Kabupaten Siak.

Pada karnaval ini, kontingen Kabupaten Siak memboyong sekitar 450 orang, yang terdiri dari masyarakat, pelajar, TNI dan Polri yang berpakaian adat serta pimpinan OPD beserta istri, dengan mengusung tema Merangkai Budaya Dalam Jalinan NKRI. Tema ini diangkat sebagai gambaran konkret Kabupaten Siak sebagai kabupaten  yang penuh dengan keragaman baik suku bangsa maupun agama.