Di Siak, Komplek Makam di Sulap jadi Taman

Di Siak, Komplek Makam di Sulap jadi Taman

14 Oktober 2019
Komplek pemakaman di Kota Siak

Komplek pemakaman di Kota Siak

RIAU1.COM - Biasanya kompleks perkuburan/pemakaman dianggap tempat yang menyeramkan. Di Siak, kompleks pemakaman tua zaman kerajaan justru disulap menjadi taman yang bisa dijadikan tempat bersantai. 

Pemandangan menakjubkan itu akan terlihat di kompleks Makam Koto Tinggi, Jalan Sultan Syarif Hasyim, Siak Sri Indrapura. Sedikitnya ada 382 makam di dalam kompleks itu. Sebanyak 32 makam terdapat di dalam bangunan dan sisanya di luar bangunan.

Keberadaan kompleks pemakaman ini tidak jauh dari Istana Siak dan pasar lama kampung pecinan. Sebelum 2019,  makam itu hanya dikunjungi oleh tamu yang akan berziarah. Kini, kompleks makam sudah berubah seperti taman yang indah. Saban sore, banyak warga yang datang untuk duduk di sekitaran taman kompleks Makam Koto Tinggi itu.

Kompleks makam itu dihiasi tanaman bunga-bunga dan lampu-lampu yang indah. Suasana seram pada kompleks pemakaman itu tidak terasa lagi, meski di malam hari. Apalagi di sekitaran taman bagian depan dibangun tempat duduk yang kerap dijadikan tempat santai oleh warga. 

"Wah, ini lah tempat untuk bersantai dan menenangkan fikiran bang dari bisingnya perkotaan bang," ungkap Reno 27 tahun, pagawai swasta di Kota Pekanbaru yang jauh-jauh datang ke Siak untuk menikmati indah dan nyamannya Negeri Istana Matahari Timur, Ahad 14 Oktober 2019.

Menurutnya, taman kompleks pemakaman ini tidak lagi menakutkan, seperti kebanyakan makam pada umumnya, karena sudah diterangi lampu dan letaknya juga di tengah kota. Saat ini,  kompleks makam Koto Tinggi menjadi daya tarik yang cukup kuat bagi wisatawan yang ingin duduk bersantai di Siak.

"Saya sangat tidak menyangka, pekuburan ini bisa secantik ini. Dulu kami kesini taunya ini kuburan tua sejak zaman kerajaan dulu, itu aja, rupanya bisa disulap jadi cantik begini," ungkapnya kagum. 

Pengubahan kompleks makam menjadi taman makam baru dilaksanakan Pemkab Siak pada tahun 2018 lalu. Kegiatan yang dilaksanakan pembangunan pagar, taman dan lanscape. Anggarannya diketahui mencapai Rp 880 juta lebih.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Bagian Umum Setdakab Siak. Selain untuk menjaga cagar budaya, juga dijadikan destinasi wisata. Dalam mendukung hal itu, Bagian Umum Setdakab Siak sebagai pemegang aset membenahi kompleks menjadi tempat yang menyenangkan.

"Kini siapapun bisa masuk berziarah ke dalam atau santai pada tempat duduk yang disediakan. Tidak lagi seperti kuburan yang ditinggalkan, tetapi memang layak untuk menjadi taman bersantai," kata Kepala Bagian Umum Setdakab Siak Ronni Rahmat, Senin 14 Oktober 2019.

Kompleks Makam Koto Tinggi itu memang dibuka untuk wisatawan. Selama libur lebaran Idul Fitri 1440 H kemarin, tercatat sebanyak 221 orang wisatawan berkunjung ke sana. Dinas Pariwisata akan terus mempromosikan kompleks makam tersebut sebagai wisata bersejarah. 

Bagi wisatawan yang berkunjung dalam rangka melihat sejarah kerajaan Siak, makam tersebut menjadi rekomendasi Dinas Pariwisata. Sebab, makam tersebut menjadi kompleks terbesar pemakaman kerajaan Siak. "Pemakaman itu kami jadikan destinasi wisata, tapi tidak kami pungut retribusi," papar Kabid Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Siak, Ari Darmawan.

Kompleks Makam Koto Tinggi Siak tersebut juga berada di bawah penjagaan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batu Sangkar, Sumatra Barat. Sebab, pada makam - makam yang terdapat di dalamnya di antaranya  makam para raja, keluarga raja dan sahabat-sahabat raja. 

Ari Darmawan menerangkan, dari data BPCB Batu Sangkar terdapat 5 makam raja Siak di dalam kompleks makam Koto Tinggi itu. Mulai dari sultan 7-11 dimakamkan di kompleks itu. Sultan-sultan itu adalah Sultan Sayid Syarif Ali Abdul Jalil Baalawi Syaiffuddin, Sultan Sayid Syarif Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin, Sultan Sayid Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin, Sultan Sayid Syarif Qasim I Abdul Jalil Syaiffudin dan Sultan Sayid Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin.

Nisan pada makam-makam raja tersebut juga sangat unik. Ukirannya diangap sangat rumit dibanding ukiran-ukiran tradisi di Melayu. Menariknya, satu di antara banyak makam lainnya beragama kristen. "Beliau merupakan seorang pejuang jadi letak makamnya berada di deretan pejuang di zaman kerajaan," kata Ari.

Ari Darmawan menjelaskan, Makam Koto Tinggi adalah pusat pemakaman sultan dan pembesar kerajaan Siak. Selain itu, beberapa pejuang kemerdekaan RI juga dimakamkan di sana. Kunjungan ke kompleks makam tersebut, menurut Ari lebih banyak dari mancanegara dan kampus -kampus. 

"Mungkin mereka ingin melihat bukti otentik makam sejak Sultan ke-7. Kalau istana kan dibangun batu sejak Sultan ke 11," sebutnya. 

Ari juga menyebutkan,  pemugaran makam tersebut sekaligus untuk memberi akses kepada anak-anak muda. Supaya anak-anak muda di Siak tidak merasa seram bila ingin datang ke kompleks tersebut. "Kita juga menginginkan anak-anak muda Siak mengetahui sejarah yang ada di daerahnya," pungkasnya.