Buka Pelaksanaan Ibadah Suluk di Dayun, Bupati Alfedri Minta Jamaah Doakan Keberkahan untuk Siak

Buka Pelaksanaan Ibadah Suluk di Dayun, Bupati Alfedri Minta Jamaah Doakan Keberkahan untuk Siak

14 Juli 2019
Bupati Siak, Alfedri bersama para pimpinan dan pengurus Rumah Suluk Darul Ridho, Kampung Dayun, Siak

Bupati Siak, Alfedri bersama para pimpinan dan pengurus Rumah Suluk Darul Ridho, Kampung Dayun, Siak

RIAU1.COM - Bupati Siak, Alfedri membuka pelaksanaan ibadah Suluk perdana di Rumah Suluk Darul Ridho, Kampung Dayun, Siak, Riau, Ahad 14 Juli 2019.

Pada kesempatan itu, Alfedri mengaku kagum dengan keberadaan fasilitas ibadah berlantai dua yang ada dalam kompleks Rumah Suluk Darul Ridho di Kampung Dayun tersebut.

Alfedri pun mendokakan agar para wakif yang telah mewakafkan tanah dan bangunannya untuk pembangunan rumah suluk itu diganjar pahala setimpal dari Allah.

"Saya sempat kaget di lokasi ini ada bangunan megah dua lantai. Semoga yang berwakaf mendapat pahala yang setimpal dari Allah," sebut Alfedri.

Alfedri juga menyampaikan sejumlah progres pembangunan di bidang keagamaan yang menjadi bagian dari implementasi visi dan misi Kabupaten Siak.

Diantaranya, kemajuan program pengumpulan dan pemberdayaan zakat, pemerataan pondok pesantren di setiap kecamatan dan beasiswa bagi para Hafidz Quran.

"Kita juga menjalankan program Gerakan Magrib Mengaji, serta program mencetak seribu orang penghafal Quran dan lain sebagainya," tuturnya.

Alfedri menyebut sudah ada warga Siak yang telah mewakafkan tanahnya untuk dibangun Pesantren Hadits, dengan harapan dimasa depan akan banyak anak-anak yang menjadi ulama hadits.

Loading...

"Pemerintah daerah juga akan meneruskan berbagai program untuk memberantas buta aksara Alquran, diantaranya melalui program binaan kampung sakinah," ucap Alfedri yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Baznas Siak itu.

Terpisah, Pimpinan Suluk (Mursyid), Syeikh M Nur Ali menerangkan, kegiatan tersebut berlangsung selama 10 hari. Ia mengaku akan mengusung program bertajuk ulama yang intelektual dan intelektual yang ulama.

"Khalifah itu harus S1 dan Syeikh Muda itu harus S2, dan itu semua kita biayai," sebut Syeikh asal Sumatera Utara (Sumut) tersebut.

Dalam kegiatan itu juga hadir seribuan jamaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah, yang berasal dari Jepara, Bogor, Sukabumi, Bangka Belitung, Sumut, Sumbar dan dari kabupaten/kota se-Riau.

 

Penulis: M Rizal Iqbal