Kenalkan Syair Siak dan Tari Belo Kampung di Bali, Alfedri: Kebanggaan Masyarakat Melayu

Kenalkan Syair Siak dan Tari Belo Kampung di Bali, Alfedri: Kebanggaan Masyarakat Melayu

25 Juni 2019
Bupati Siak, Alfedri bersama anak-anak muda Siak yang menampilkan seni Syair Siak dan Tari Belo Kampung di Karangasem Bali

Bupati Siak, Alfedri bersama anak-anak muda Siak yang menampilkan seni Syair Siak dan Tari Belo Kampung di Karangasem Bali

RIAU1.COM - Delegasi Kabupaten Siak menampilkan Syair Siak dan Tari Belo Kampung untuk memperkenalkan seni budaya tradisi melayu tempo dulu kepada masyarakat dan pengunjung malam pagelaran seni budaya, jelang penutupan pelaksanaan rangkaian Festival Pusaka Nusantara (FPN) VII dan Rakernas JKPI 2019 di Karangasem, Bali, Ahad 23 Juni 2019.

Beberapa kesenian tradisional yang ditampilkan seniman dan budayawan asal Kabupaten Siak, diantaranya penampilan Syair Siak Pusaka dan Tari Kreasi Belo Kampung. Penampilan seni tradisi itu dilaksanakan bertempat di Taman Budaya Chandra Buana Kota Amlapura, Karangasem.

Dalam kesempatan itu, Bupati Siak, Alfedri bersama Kepala Disdikbud Siak, Lukman hadir menyaksikan langsung malam pegelaran kesenian itu. Ia menyebut penampilan tersebut sebagai salah satu cara mempromosikan keunikan kesenian tradisional di Kabupaten Siak.

"Salah satu kesenian yang ditampilkan pada malam itu adalah Syair Siak yang Alhamdulillah sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda pada tahun 2018 lalu, dan sudah mendapat pengakuan untuk tingkat nasional," kata Alfedri kepada Riau1.com, Selasa 25 Juni 2019.

Alfedri berharap, dengan adanya penampilan ini, akan memancing minat wisatawan untuk mengetahui kebudayaan melayu lebih lanjut dan berkeinginan untuk mengunjungi Siak yang terkenal dengan kesenian dan budayanya yang masih dipegang teguh masyarakat.

Selain itu, orang nomor satu di Negeri Istana Matahari Timur itu, juga berharap, dengan memberikan tempat pada berbagai ajang apresiasi seni budaya bergengsi, adat istiadat dan tradisi masyarakat melayu Siak dapat terus lestari serta hidup ditengah masyarakat sebagai sebuah kebanggaan.

"Yang tak kalah penting, anak-anak muda kita semakin tertarik untuk mempelajari tradisi melayu dan berbagai bentuk kearifan lokalnya. Karena itulah sebagian penampil di FPN VII di Bali didominasi anak-anak muda asal Siak,” tukasnya.

Hal serupa juga dikatakan Kepala Sekolah SMPN 1 Mempura Winda Harniati yang membawakan syair siak pusaka, ia merasa bangga karna dapat berpartisipasi langsung mempromosikan kesenian tradisional Kabupaten Siak di Pulau Dewata.

"Alhamdulillah saya sangat bangga karena bisa memperkenalkan Syair Siak kepada masyarakat dan pengunjung Festival Pusaka Nusantara ke VII di Kabupaten Karangasem Bali," ucapnya.

Selain Syair Siak, tambah Winda, delegasi seni budaya asal Kabupaten Siak juga menampilkan tari kreasi yang berjudul Belo Kampung yang dibawakan oleh Sanggar Langkah Panglimo.

"Tradisi Belo kampung adalah upacara adat pembersihan sebuah tempat oleh masyarakat  melayu Siak pada masa dahulu. Tujuannya berdoa kepada Allah dan bershalawat kepada Rasulullah agar senantiasa dijauhkan dari bala dan bencana," jelasnya.(R1)

 

Penulis: M Rizal Iqbal