5 Titik Panas Muncul di Riau, Satgas Bersiaga Antisipasi Potensi Karhutla

5 Titik Panas Muncul di Riau, Satgas Bersiaga Antisipasi Potensi Karhutla

25 Juni 2019
Foto liustrasi, patroli udara saat Riau dilanda Karhutla beberapa tahun lalu (Dok)

Foto liustrasi, patroli udara saat Riau dilanda Karhutla beberapa tahun lalu (Dok)

RIAU1.COM -Citra satelit menangkap kemunculan titik panas (Hotspot) di Provinsi Riau pada pantauan Selasa 25 Juni 2019 pagi. Sebanyak lima hotspot terdeteksi, yang tersebar diempat kabupaten di Riau.

Titik panas tersebut, masing-masing terdapat di Siak, Rohil dan Pelalawan dengan masing-masingnya satu hotspot dan di Bengkalis dua hotspot. Titik panas itu memiliki level confidence (tingkat kepercayaan, red) di atas 50 persen.

Sementara itu untuk titik panas dengan level confidence di atas 70 persen (berpeluang titik api, red) ada satu, terdapat di Kabupaten Rohil (Rokan Hilir). Data ini dirilis langsung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Meski Hotspot di Riau tidak begitu banyak, namun Satgas (Satuan Tugas) tetap siaga mengantisipasi potensi terjadinya Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla). Termasuk mengkroscek lokasi titik panas yang terdeteksi oleh satelit tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur mengatakan hingga saat ini Satgas Karhutla masih terus siaga di wilayah rawan, terutama di daerah pesisir Riau. 

"Satgas masih terus bersiaga di wilayah rawan. Setiap ada informasi hs (hotspot/titik panas) kita tindaklanjuti dengan ground check," yakinnya.

Selain itu, Satgas Karhutla juga menyiagakan lima helikopter serta satu unit pesawat modifikasi cuaca yang merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

Helikopter yang disiagakan itu diantaranya jenis Kamov KA-32, Mi8-MTV RA-22700, Mi8-MTV RA-22582, dan Sikorsky S61 N5193Y. Empat heli dari BNPB itu dipergunakan untuk operasi pengeboman air yang mampu memuntahkan 4 ton air. 

Jim memastikan, meskipun usai libur lebaran, tim gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, BPBD Riau dan instansi lainnya yang terlibat dalam Satgas Karhutla tetap menggelar operasi patroli dan penanggulangan, baik darat maupun udara. Bahkan, pada bulan Ramadan pun tim tetap bertugas.